Sriwijaya Medical Scientific Olympiad (SMSO) 2010

Baiklah, disini saya akan bercerita mengenai perjalanan singkat saya (yang amat berkesan tentunya) dalam mengetuai sebuah kegiatan nasional yang bernama Sriwijaya Medical Scientific Olympiad (SMSO) 2010 yang berlangsung pada 26-27 Juni 2010 lalu di kota Palembang. Semoga torehanku ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Kisah ini dimulai pada akhir tahun 2009. Waktu itu saya dipilih presbem FK Unsri untuk menjadi kepala departemen pendidikan dan profesi (pendpro) FK Unsri. Saat penyusunan program kerja (proker), beberapa proker departemen pendpro ditolak oleh DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa). Alasannya sangat klasik, yaitu karena beberapa proker kami sama dengan proker BO (Badan Otonom) lain. Akhirnya, saya harus memutar ulang otak saya agar dapat menyusun suatu proker yang biarpun sedikit tapi manfaatnya besar, baik itu dari segi akademis, ilmiah, maupun prestise. Setelah itu, tersusunlah beberapa proker, yang salah satunya adalah SMSO 2010. Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana di FK Unsri yang terdiri dari lomba karya tulis, essay, dan seminar tingkat nasional.

Awalnya, saya sangat pesimis jika proker ini dapat terlaksana dengan baik. Saya mengkhawatirkan segala hal, mulai dari pendanaan, kinerja panitia, hingga ke teknis acara. Bayangkan saja, H-6 bulan sebelum tanggal yang ditetapkan, tidak ada yang mau menjadi ketua pelaksana. Tentu saja saya tidak ingin proker ini hanya menjadi rencana dan angan-angan. Hingga akhirnya saya sendirilah yang terjun langsung menjadi ketua pelaksana.

Saya sadar, menjadi ketua pelaksana kegiatan nasional bukan lah hal yang mudah semudah membalikkan telapak tangan. Harus ada perencanaan yang baik, persiapan yang matang., serta komitmen dari para panitia. Kembali saya memutar otak, menggambarkan apa-apa yang harus dilakukan dalam potongan mozaik-mozaik kecil yang tersusun rapi dalam bingkai otak.

Ya! saya mulai merealisasikan apa yang ada di benak saya. mulai dari pembentukan panitia, penyusunan job description, pembuatan proposal, publikasi, penyebaran poster, pencarian dana, dan seterusnya.

Kendala merupakan hal yang wajar dalam proses pembuatan suatu acara. Kendala juga merupakan santapan sehari-hari bagi para pemimpin, baik itu pemimpin kecil-kecilan (seperti saya) sampai pemimpin besar-besaran. Ada beberapa kendala yang saya hadapi dalam mengetuai kegiatan ini. salah satunya adalah time and thinking pattern management. Saya agak kewalahan dalam membagi waktu antara kuliah, belajar, SMSO, amanah di organisasi lain, rumah, pengajian, sampai ujian kampus yang selalu ada pada setiap blok (setiap 1,5 bulan sekali). Saya masih ingat waktu keliling kota Palembang bersama teman-teman lainnya untuk follow up sponsor, banyak yang menolak, tapi kami tetap semangat hingga petang menjelang. Saya juga ingat waktu harus keluar kota demi follow up sponsorship, lalu kena marah orang tua karena pulang malam. Saya juga masih ingat waktu proposal kami dikembalikan berkali-kali dari dekanat hanya karena masalah pemilihan "kata-kata". Terutama menjelang hari-H, rapat setiap minggu, sampai harus mengorbankan agenda di tempat lain.

Saya juga bermasalah dengan pola pikir saya yang terpusat. Saya bukanlah seorang jumping thinker yang dapat menyelesaikan beberapa hal dalam waktu bersamaan, tapi saya adalah seorang yang runtut, well prepared, dan well organized. Bila saya dihadapkan pada beberapa hal, maka saya harus memikirkan dan memfokuskan mana yang harus saya kerjakan terlebih dahulu. Begitu juga dengan SMSO. Dulunya, prioritas saya adalah menjadi seorang mahasiswa, dalam artian seorang mahasiswa ya tugas utamanya adalah belajar, berhasil dalam ujian dan membanggakan kedua orang tua, kemudian baru urusan organisasi, dan lain-lain. Kali ini berbeda, saya memprioritaskan SMSO diatas kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa, sehingga seringkali saya bolos (karena harus dipanggil audiensi dengan beberapa sponsor), telpon dan sms-an sepanjang hari dengan panitia lain untuk mengkoordinasikan acara, bolak balik dekanat, pulang sore, tidak konsen belajar, sampai tidur pun terbawa-bawa.

Tapi disinilah saya belajar arti pengorbanan dan perjuangan. Ya, pengorbanan untuk sesuatu yang harus kita perjuangkan, dan hasilnya dapat membayar semua keringat dan jerih payah kita selama ini.
___________________________________________________
Fase persiapan telah berlalu dan kini acara yang telah kami persiapkan berbulan-bulan sudah di depan mata. Dari lomba karya tulis ilmiah dan essay tingkat nasional, terpilihlah 10 finalis untuk masing-masing kategori.
para finalis ini akan mempresentasikan karya ilmiah mereka pada tanggal 26 Juni 2010 di kampus FK Unsri. Finalis yang terpilih berasal dari berbagai universitas, mulai dari FK Unair, Unibraw, UGM, USU, Univ. Jember, Unsri (tentunyaa), Undip, UNS, Univ. Udayana, UMM, Unika Atmajaya, sampai Univ. Tadulako (Sulawesi). Tema yang kami usung adalah infectious disease mengingat prevalensi penyakit ini cukup tinggi di Indonesia. Saya cukup kagum dengan para finalis ini, saya menyaksikan langsung presentasi karya ilmiah mereka yang sangat mengesankan. Ya, beginilah kita seharusnya! Seorang mahasiswa dituntut untuk dapat berpikir secara kritis, salah satunya dengan menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan ilmiah.

Satu hari setelah presentasi, ada seminar nasional. Dalam seminar nasional ini ada dua pembicara, salah satunya adalah guru besar dari FKUI. Peserta yang menghadiri seminar ini cukup banyak. Bila dihitung-hitung, peserta mencapai lebih kurang 500 orang, terdiri dari para finalis, mahasiswa FK Unsri, FK UMP dan para pelajar sekolah kesehatan lain di Palembang. Saya cukup senang karena peserta seminar ini cukup banyak. Tapi itu justru malah menjadi kendala karena ruangan menjadi bising dan out of control. meskipun begitu, acara ini masih dapat berlangsung dengan cukup baik =)

Setelah seminar nasional, kami lanjutkan acara dengan city tour dan farewell party di River Side. Acara ini sebenarnya dibuat untuk para finalis. Tetapi, banyak finalis pulang setelah seminar nasional, sehingga hanya tersisa beberapa finalis dan panitia tentunyaa. Oh iya, saya lupa menyebutkan, dalam kegiatan ini, kami juga kedatangan dua orang mahasiswa dari FK Malikussaleh Aceh. Mereka ikut mulai dari welcoming party di rumah bu rektor sampai farewell party di River Side.

Over all, acara ini sungguh berkesan bagi saya! Perjuangan kami (para panitia) terbayar sudah dengan suksesnya acara ini (banyak yang bilang gitu, hehe). Saya juga mendapat banyak teman baru dari berbagai universitas lain di Indonesia. Sangat menyenangkan berteman dengan mereka dan saya berharap dapat bertemu lagi dengan mereka di lain kesempatan. Saya juga berharap akan ada SMSO 2011, 2012, 2013, dst. Saya tidak ingin rintisan ini berakhir sampai disini saja. Saya ingin agar kegiatan ini diteruskan pada tahun-tahun mendatang karena kegiatan ini cukup memicu semangat keilmiahan mahasiswa, khususnya di FK Unsri, yang semangat keilmiahannya sempat dorman beberapa tahun lamanya...

0 comments:



Post a Comment