ku ingin memilih mundur

PENSIUN

mungkin itu kata yang terus terngiang dalam otak saya hingga detik ini. tapi jangan salah paham dulu yaa. bukan pensiun dari kuliah atau apa. tapi pensiun dalam berorganisasi. sudah 2 tahun saya menjalani hidup penuh dengan organisasi. pahit, asam, manis, ketir, sudah saya rasakan semua. banyak hal yang telah dikorbankan, waktu, harta, pikiran, hati, dan kuliah. hari-hari dijalani dengan penuh energi, totalitas, semangat, dan produktivitas. entah sudah berapa kegiatan yang saya ikuti, puluhan atau mungkin ratusan.

sebenarnya, satu tahun yang lalu, sempat terbesit rasa ingin menjadi mahasiswa yang "biasa" dalam benak saya. azzam itu saya rasakan sudah cukup kuat. tapi toh dalam praktiknya, saya tidak bisa mempertahankan azzam tersebut. saya juga seringkali sebal dengan sikap saya yang tidak bisa mengatakan TIDAK. satu tahun yang lalu, tawaran demi tawaran dalam berorganisasi telah saya terima. mulai dari kepala departemen di BEM, BO, ataupun organisasi lainnya. saya pun meng-iya-kan tawaran-tawaran tersebut dengan segala konsekuensinya. seringkali bisikan-bisikan kecil hati saya muncul ketika rasa lelah muncul karena aktivitas yang terlalu banyak. "ah, kenapa sih kamu terima?", "apa sih susahnya nolak tawaran", "dasar sok bisa, emang semua bisa kamu kerjain, liat akibatnya sekarang!". ya, bisikan-bisikan itu selalu muncul, apalagi saat nilai jatuh, kambing hitamnya pasti karena kesibukan di organisasi-organisasi. sempat juga terbesit dalam hati saya untuk mundur dalam masa jabatan saya itu, tapi keinginan itu tidak terwujud karena tidak disetujui oleh sang pemimpin. mungkin saat itu, kesadaran saya akan tujuan organisasi itu masih sangat minim. yang tercetak dalam frame pikiran saya hanya menjalankan PROKER, bukan tujuan yang hendak dicapai dari proker-proker tersebut. jelas saja capek, bila kau berjalan tanpa tujuan, yang kau rasa pasti hanyalah rasa lelah. tapi, bila kau berjalan dengan tujuan yang pasti, tentu kau tau apa yang hendak kau capai dan bersemangat dalam mencapainya.

saat masa-masa sibuk itu, kembali saya berkeinginan untuk menjadi mahasiswa "biasa". pokoknya tahun ketiga sudah harus mundur dari semua organisasi, harus fokus belajar, lebih banyak di rumah, latihan jadi ibu rumah tangga, ngambil les bahasa asing, bla bla bla. tapi ternyata ada-ada saja yang membuat saya kembali ragu. sekitar awal tahun 2010, saya memenangkan sebuah lomba ilmiah tingkat nasional. disana, saya sangat terkagum-kagum dengan beberapa universitas yang semangat keilmiahannya memang tinggi. contohnya, Univ Brawijaya, Unair, UNS, dll. mahasiswa disana punya kesadaran, motivasi dirinya tinggi. saya sangat iri dengan lingkungan keilmiahan disana. beda jauh dengan FK Unsri. dari sanalah kemudian saya punya tekad untuk memajukan kehidupan ilmiah di FK Unsri. proker saya di beberapa organisasi, saya tujukan untuk memicu semangat keilmiahan di FK Unsri. memicu mahasiswanya supaya kreatif dan memiliki motivasi untuk MAJU. bukan hanya sekedar belajar atau organisasi. saya ingin membuktikan di tingkat nasional bahwa FK Unsri BISA. sekarang usaha itu sudah setengah perjalanan. tapiiii, saya kembali dihadapkan pada problem bahwa saya sudah menjadi mahasiswa tahun ketiga. bulan oktober mendatang merupakan bulan transisi kepengurusan hampir semua organisasi. 

mungkin inilah kesempatan saya untuk mundur, mundur dari segala kesibukan organisasi, merasakan enaknya menjadi mahasiswa "biasa". tapi bagaimana mimpi saya itu??? akankah saya biarkan kehidupan ilmiah disini kembali melemah? ah, tapi itukan bisa dipegang oleh orang lain nantinya? tapi, apakah orang lain itu bisa? pikiran-pikiran itu kembali berkecamuk dalam diri saya. belum lagi ditambah desakan-desakan dari beberapa "oknum" yang menyuruh saya menjadi ketua di salah satu organisasi ilmiah.

aarrrgghh tidaaakkk!!! situasi ini bagaikan mimpi buruk bagi saya.
saya tidak ingin menyesal dengan keputusan saya nantinya.
saya ingin mundur, tapi saya juga tidak ingin kehidupan ilmiah di FK Unsri melemah atau bahkan mati...


ku ingin memilih mundur, tapi...




2 comments:



Anonymous said...

orang yang saya kagumim selama beberapa bulan di Unsri itu kakak ^^
sejujurnya saya salut dengan kakak. pintar semua. pintar komunikasi, pintar nulis, pintar organisasi dan penampilannya kayak anak Ibnu Sina hehhe :D
tapi saya ga tau kalo dibalik itu banyak pengorbanan yang sudah kakak jalani..

saya juga memiliki mimpi, FK Unsri bisa sejajar dengan universitas lain yang ada di jawa. keikutsertaan saya di FK Unsri kerap dipandang sebelah mata oleh teman saya yang berada di Brawijaya. bagaimanapun caranya, saya ingin buktikan bahwa FK Unsri BISA! pasti BISA!

*lho kok jadi curhat gini? :D

tentukan prioritas hidup, dan optimalisasikan disana ^^

desi oktariana said...

iyaa dek, kakak juga punya mimpi seperti itu...
saat kakak ketemu orang diluar, kakak ga pengen lagi ada pertanyaan, "FK Unsri itu dimana ya?"..
kakak pengen FK Unsri itu punya nama di tingkat nasional.
dan kakak yakin, kita semua bisa membuat mimpi itu jadi kenyataan...
ya, kita semua, mahasiswa FK Unsri...

Post a Comment