Fatimah binti Muhammad...

tekesima dengan perkataan seorang dosen agama hari ini mengenai sayyidatina Fatimah binti Muhammad...

"tidak ada seorang laki-laki (yang bukan mahrom) pun yang mengetahui bentuk tubuh Fatimah"

dalam bayangan saya, Ibunda Fatimah adalah sesosok wanita yang mulia dan suci, yang paling disayangi oleh Rasulullah dibanding putri-putrinya yang lain. telah banyak saya mendengar tentang kemuliaan akhlak Fatimah binti Muhammad. Membaca kisah-kisah beliau, terkadang membuat saya menitikan air mata, berdecak kagum atas sifat beliau yang begitu terpuji. berikut saya share tentang kisah Fatimah binti Muhammad yang semoga juga dapat menginspirasi ukhti fillah untuk berusaha menjadi seperti beliau...

__________________________________________________

Sumber: "Tokoh-tokoh Wanita di Sekitar Rasulullah SAW" (terjemahan dari buku "An-Nisaa' Haula Ar-Rasuul") yang disusun oleh Muhammad Ibrahim Salim.
Fatimah adalah "ibu dari ayahnya." Dia adalah puteri yang mulia dari dua pihak, yaitu puteri pemimpin para makhluq Rasulullah SAW, Abil Qasim, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Dia juga digelari Al-Batuul, yaitu yang memusatkan perhatiannya pada ibadah atau tiada bandingnya dalam hal keutamaan, ilmu, akhlaq, adab, hasab dan nasab.

Fatimah lebih muda dari Zainab, isteri Abil Ash bin Rabi' dan Ruqayyah, isteri Utsman bin Affan. Juga dia lebih muda dari Ummu Kultsum. Dia adalah anak yang paling dicintai Nabi SAW sehingga beliau bersabda: "Fatimah adalah darah dagingku, apa yang menyusahkannya juga menyusahkan aku dan apa yang mengganggunya juga menggangguku." [Ibnul Abdil Barr dalam "Al-Istii'aab"]

Sesungguhnya dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghuni syurga yang paling utama, puteri kekasih Robbil'aalamiin, dan ibu dari Al-Hasan dan Al-Husein. Az-Zubair bin Bukar berkata: "Keturunan Zainab telah tiada dan telah sah riwayat, bahwa Rasulullah SAW menyelimuti Fatimah dan suaminya serta kedua puteranya dengan pakaian seraya berkata: "Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku. Maka hilangkanlah dosa dari mereka dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya." ["Siyar A'laamin Nubala', juz 2, halaman 88]

Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: "Datang Fatimah kepada Nabi SAW meminta pelayan kepadanya. Maka Nabi SAW bersabda kepadanya: "Ucapkanlah: "Wahai Allah, Tuhan pemilik bumi dan Arsy yang agung. Wahai, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu yang menurunkan Taurat, Injil dan Furqan, yang membelah biji dan benih. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau kuasai nyawanya. Engkaulah awal dan tiada sesuatu sebelum-Mu. Engkau-lah yang akhir dan tiada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang batin dan tiada sesuatu di bawah-Mu. Lunaskanlah utangku dan cukupkan aku dari kekurangan." (HR. Tirmidzi)

Inilah Fatimah binti Muhammad SAW yang melayani diri sendiri dan menanggung berbagai beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwa ketika kaum Musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita-wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fatimah. Ketika bertemu Nabi SAW, Fatimah memeluk dan mencuci luka-lukanya dengan air, sehingga darah semakin banyak yangk keluar. Tatkala Fatimah melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar." (HR. Syaikha dan Tirmidzi). Dalam kancah pertarungan yang dialami tersebut, tampaklah peranan puteri Muslim supaya menjadi teladan yang baik bagi pemudi Muslim masa kini.

Pemimpin wanita penghuni Syurga Fatimah Az-Zahra', puteri Nabi SAW, di tengah-tengah pertempuran tidak berada dalam sebuah panggung yang besar, tetapi bekerja di antara tikaman-tikaman tombak dan pukulan-pukulan pedang serta hujan anak panah yang menimpa kaum Muslimin untuk menyampaikan makanan, obat, dan air bagi para prajurit.
 
Ali r.a. berkata: "Aku menikahi Fatimah, sementara kami tidak mempunyai alas tidur selain kulit domba untuk kami tiduri di waktu malam dan kami letakkan di atas unta untuk mengambil air di siang hari. Kami tidak mempunyai pembantu selain unta itu." Ketika Rasulullah SAW menikahkannya (Fatimah), beliau mengirimkannya (unta itu) bersama satu lembar kain dan bantal kulit berisi ijuk dan dua alat penggiling gandum, sebuah timba dan dua kendi. Fatimah menggunakan alat penggiling gandum itu hingga melecetkan tangannya dan memikul qirbah (tempat air dari kulit) berisi air hingga berbekas pada dadanya. Dia menyapu rumah hingga berdebu bajunya dan menyalakan api di bawah panci hingga mengotorinya juga. Inilah dia, Az-Zahra', ibu kedua cucu Rasulullah SAW :Al-Hasan dan Al-Husein.

Fatimah selalu berada di sampingnya, maka tidaklah mengherankan bila dia meninggalkan bekas yang paling indah di dalam hatinya yang penyayang. Dunia selalu mengingat Fatimah, "ibu ayahnya, Muhammad", Al-Batuul (yang mencurahkan perhatiannya pada ibadah), Az-Zahra' (yang cemerlang), Ath-Thahirah (yang suci), yang taat beribadah dan menjauhi keduniaan. Setiap merasa lapar, dia selalu sujud, dan setiap merasa payah, dia selalu berdzikir. Imam Muslim menceritakan kepada kita tentang keutamaan-keutamaannya dan meriwayatkan dari Aisyah' r.a. dia berkata:

"Pernah isteri-isteri Nabi SAW berkumpul di tempat Nabi SAW. Lalu datang Fatimah r.a. sambil berjalan, sedang jalannya mirip dengan jalan Rasulullah SAW. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau menyambutnya seraya berkata: "Selamat datang, puteriku." Kemudian beliau mendudukkannya di sebelah kanan atau kirinya. Lalu dia berbisik kepadanya. Maka Fatimah menangis dengan suara keras. Ketika melihat kesedihannya, Nabi SAW berbisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka Fatimah tersenyum. Setelah itu aku berkata kepada Fatimah: Rasulullah SAW telah berbisik kepadamu secara khusus di antara isteri-isterinya, kemudian engkau menangis!" Ketika Nabi SAW pergi, aku bertanya kepadanya: "Apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu?" Fatimah menjawab: "Aku tidak akan menyiarkan rahasia Rasul Allah SAW." Aisyah berkata: "Ketika Rasulullah SAW wafat, aku berkata kepadanya: "Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada padamu, ceritakanlah kepadaku apa  yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu itu?" Fatimah pun menjawab: "Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika berbisik pertama kali kepadaku, beliau mengabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa bacaannya terhadap Al Qur'an sekali dalam setahun, dan sekarang dia memerika bacaannya dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahuluimu." Fatimah berkata: "Maka aku pun menangis sebagaimana yang engkau lihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi kepadaku, dan berkata: "Wahai, Fatimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin wanita-wanita kaum Mu'min atau ummat ini?" Fatimah berkata :"Maka aku pun tertawa seperti yang engkau lihat."

Inilah dia, Fatimah Az-Zahra'. Dia hidup dalam kesulitan, tetapi mulia dan terhormat. Dia telah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga berbekas pada tangannya. Dia mengangkut air dengan qirbah hingga berbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya hingga berdebu bajunya. Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar. Dia berkata kepada ibunya, Fatimah binti Asad bin Hasyim: "Bantulah pekerjaan puteri Rasulullah SAW di luar dan mengambil air, sedangkan dia akan mencukupimu bekerja di dalam rumah: yaitu membuat adonan tepung, membuat roti dan menggiling gandum."

Tatkala suaminya, Ali, mengetahui banyak hamba sahaya telah datang kepada Nabi SAW, Ali berkata kepada Fatimah, "Alangkah baiknya bila engkau pergi kepada ayahmu dan meminta pelayan darinya." Kemudian Fatimah datang kepada Nabi SAW. Maka beliau bertanya kepadanya: "Apa sebabnya engkau datang, wahai anakku?" Fatimah menjawab: "Aku datang untuk memberi salam kepadamu." Fatimah merasa malu untuk meminta kepadanya, lalu pulang. Keesokan harinya, Nabi SAW datang kepadanya, lalu bertanya: "Apakah keperluanmu?" Fatimah diam.

Ali r.a. lalu berkata: "Aku akan menceritakannya kepada Anda, wahai Rasululllah. Fatimah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga melecetkan tangannya dan mengangkut qirbah berisi air hingga berbekas di dadanya. Ketika hamba sahaya datang kepada Anda, aku menyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari Anda, yang bisa membantunya guna meringankan bebannya."

Kemudian Nabi SAW bersabda: "Demi Allah, aku tidak akan memberikan pelayan kepada kamu berdua, sementara aku biarkan perut penghuni Shuffah merasakan kelaparan. Aku tidak punya uang untuk nafkah mereka, tetapi aku jual hamba sahaya itu dan uangnya aku gunakan untuk nafkah mereka."

Maka kedua orang itu pulang. Kemudian Nabi SAW datang kepada mereka ketika keduanya telah memasuki selimutnya. Apabila keduanya menutupi kepala, tampak kaki-kaki mereka, dan apabila menuti kaki, tampak kepala-kepala mereka. Kemudian mereka berdiri. Nabi SAW bersabda: "Tetaplah di tempat tidur kalian. Maukah kuberitahukan kepada kalian yang lebih baik daripada apa yang kalian minta dariku?" Keduanya menjawab: "Iya." Nabi SAW bersabda: "Kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, yaitu hendaklah kalian mengucapkan: Subhanallah setiap selesai shalat 10 kali, Alhamdulillaah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, ucapkan Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan takbir (Allahu akbar) 33 kali."

Dalam mendidik kedua anaknya, Fatimah memberi contoh: Adalah Fatimah menimang-nimang anaknya, Al-Husein seraya melagukan: "Anakku ini mirip Nabi, tidak mirip dengan Ali."

Dia memberikan contoh kepada kita saat ayahandanya wafat. Ketika ayahnya menjelang wafat dan sakitnya bertambah berat, Fatimah berkata: "Aduh, susahnya Ayah!" Nabi SAW menjawab: "Tiada kesusahan atas Ayahanda sesudah hari ini." Tatkala ayahandanya wafat, Fatimah berkata: "Wahai, Ayah, dia telah memenuhi panggilang Tuhannya. Wahai, Ayah, di surfa Firdaus tempat tinggalnya. Wahai, Ayah, kepada Jibril kami sampaikan beritanya."

Fatimah telah meriwayatkan 18 hadits dari Nabi SAW. Di dalam Shahihain diriwayatkan satu hadits darinya yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim dalam riwayat Aisyah. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Dawud.  Ibnul Jauzi berkata " Kami tidak mengetahui seorang pun di antara puteri-puteri Rasulullah SAW yang lebih banyak meriwayatkan darinya selain Fatimah."

Fatimah pernah mengeluh kepada Asma' binti Umais tentang tubuh yang kurus. Dia berkata: "Dapatkah engkau menutupi aku dengan sesuatu?", Asma' menjawab: "Aku melihat orang Habasyah membuat usungan untuk wanita dan mengikatkan keranda pada kaki-kaki usungan." Maka Fatimah menyuruh membuatkan keranda untuknya sebelum dia wafat. Fatimah melihat keranda itu, maka dia berkata: "Kalian telah menutupi aku, semoga Allah menutupi aurat kalian." [Imam Adz-Dzhabi telah meriwayatkan dalam "Siyar A'laamin Nubala'. Semacam itu juga dari Qutaibah bin Said dari Ummi Ja'far]

Ibnu Abdil Barr berkata: "Fatimah adalah orang pertama yang dimasukkan ke keranda pada masa Islam." Dia dimandikan oleh Ali dan Asma', sedang Asma' tidak mengizinkan seorang pun masuk. Ali r.a. berdiri di kuburnya dan berkata:

Setiap dua teman bertemu tentu
akan berpisah
dan semua yang di luar kematian
adalah sedikit kehilangan satu demi satu
adalah bukti bahwa teman itu
tidak kekal

Semoga Allah SWT meridhoinya. Dia telah memenuhi pendengaran, mata dan hati. Dia adalah 'ibu dari ayahnya', orang yang paling erat hubungannya dengan Nabi SAW dan paling menyayanginya. Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud, dia keluar bersama wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka-lukanya, Fatimah langsung memeluknya. Dia mengusap darah darinya, kemudian mengambil air dan membasuh mukanya.

Betapa indah situasi di mana hati Muhammad SAW berdenyut menunjukkan cinta dan sayang kepada puterinya itu. Seakan-akan kulihat Az-Zahra' a.s. berlinang air mata dan berdenyut hatinya dengan cinta dan kasih sayang. Selanjutnya, inilah dia, Az-Zahra', puteri Nabi SAW, puteri sang pemimpin. Dia memberi contoh ketika keluar bersama 14 orang wanita, di antara mereka terdapat Ummu Sulaim binti Milhan dan Aisyah Ummul Mu'minin r.a. dan mengangkut air dalam sebuah qirbah dan bekal di atas punggungnya untuk memberi makan kaum Mu'minin yang sedang berperang menegakkan agama Allah SWT.  Semoga kita semua, kaum Muslimah, bisa meneladani para wanita mulia
tersebut. Amiin yaa Robbal'aalamiin.


Wallahu a'lam bishowab.

kasih ibu-hapalan shalat delisa



waktu nonton film nya ga bisa lagi nahan nangis, padahal niat ga mau nangis dari awal, hhu...

bidadari itu...

Gambaran tentang sosok bidadari begitu "indah" dan "menggiurkan", sampai-sampai ada diantara sahabat yang harus mandi keesokan harinya setelah malam mendengar gambaran tentang bidadari dari Rasulullah SAW yang mulia. Bahkan ada diantara mereka yang melepaskan kurma yang sedang dimakannya untuk menjemput kesyahidan demi mendapatkan surga yang didalamnya terdapat para bidadari. Begitu pula ketika beliau memberi kabar gembira ini kepada para shahabiyah maka aura-aura kebahagiaan menghiasi mereka seiring dengan kerinduannya menjadi bidadari mulai tertanam di setiap hati-hatinya.

"Satu pagi atau petang di jalan Alah adalah lebih baik dari dunia dan isinya. Suatu daerah di syurga yang luasnya setengah jengkal atau selebar telapak kaki adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Seandainya seorang istri dari penduduk syurga memandang ke bumi, niscaya dia akan menyinari seluruhnya dan mengisi (ruang) antara (langit dan bumi) dan wangi-wangian. Penutup yang ada diatas kepalanya -yakni selendang- adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya". (HR. Anas, ra)

Begitulah salah satu gambaran yang Rasulullah SAW katakan. Bidadari adalah salah satu hidangan kenikmatan yang Allah berikan kepada para penghuni syurga. Mereka adalah sosok yang tiada cacat dan tiada noda. Mereka adalah perpaduan kesempurnaan antara kecantikan jasmani dan keagungan rohani.

"Dan (di dalam syurga itu) ada bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik" (QS. Al Waqiah:22-23).

"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS. Ar Rahman:70)

"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih." (QS. Ar Rahman:73)

"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (QS. Ar Rahman:58)

"Jika sehelai saja dari rambut bidadari jatuh, niscaya wanginya akan meliputi seluruh timur dan barat." (HR. Anas, ra)

Mereka adalah penyegar jiwa, penyejuk hati dan penentram jiwa pasangan. Mereka tetap belia dan muda usia. Mereka mempunyai tawa yang renyah. Riang penuh pesona dan penuh gelora cinta. Mereka tidak mengenal kesedihan, keperihan, penderitaan dan kecemasan. Yang mereka kenal ialah kebahagiaan, kegembiraan, ketenangan dan keamanan yang kekal abadi. Mereka disucikan dari haid, buang air, bersin, batuk dan dari penyakit. Mereka hanya akan mengeluarkan keringat yang keringatnya seharum kasturi. Wanita-wanita dunia, para muslimah, kelak mereka tidak saja menjadi bidadari tetapi akan menjadi pemimpin para bidadari.

Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah, manakah yang lebih baik antara wanita-wanita dunia yang masuk syurga dengan bidadari-bidadari bermata jeli? Rasulullah menjawab, wanita-wanita dunia lebih baik derajatnya ketimbang para bidadari, adalah karena shalatnya, puasanya, dan ibadahnya kepada Allah. Allah akan memberikan cahaya yang bersinar pada raut muka mereka dan mengenakan pakaian sutra pada badan mereka. Mereka menjadi bidadari melalui sebuah rangkaian perjuangan di dunia. Sedangkan bidadari-bidadari memang secara langsung Allah ciptakan dengan tangan-Nya sendiri. Subhanallah walhamdulillah, betapa beruntungnya wanita-wanita dunia yang menjadi bidadari-bidadari syurga…

Wahai saudari-saudariku, tidakkah kita merindukannya?
Lelah letihmu, mata yang jarang terpejam, lisan-lisanmu yang basah dengan dzikrullah, ketaatanmu pada suami, keringatmu, kesungguhanmu, keikhlasanmu menjaga amanah, sujud-sujudmu, akan menjadi tiket. Allah ganti segalanya. Kita akan beristirahat...
Kapankah seorang mu’min itu beristirahat? kelak di syurgaNya, insya Allah...
Karenanya bersegeralah…

Wallahua’lam bishawab...
hanya Allah yang mengetahui...

from whom I love, "ordinary is extraordinary"...

:(

combat against dreams that I hold till now is come from the closest one.
I'll be the best for you, I'll be the one whom you want to be, I'll be just ordinary person,
mom and dad.

Tragedi Pisang Epe

yeiiiyyyy, hari ini bagi-bagi honor panitia Sea Games 2011, uangnya alhamdulillah lumayan. pas pulang, saya mampir dulu beliin bakso buat orang rumah. pas lagi duduk nungguin bakso, saya tiba-tiba teringat pengalaman saya waktu ikutan MTQ dan PIMNAS di Makassar Juli 2011 lalu. setelah kegiatan MTQ berakhir, kami tinggal di rumah om dan tantenya  Nita (om Wawan dan tante Dewi namanya) sampai kegiatan PIMNAS dimulai, itu sekitar 2 atau 3 hari (rada lupa, hee). sebenernya om Wawan dan tante Dewi itu ga punya hubungan keluarga sama nita, tapi kakaknya om Wawan itu kenalannya ibu Nita, jadi si Nita dititipin ke om Wawan selama rentang waktu peralihan dari MTQ ke PIMNAS. karena kebetulan saya juga lulus seleksi MTQ dan PIMNAS, jadi saya barengan deh sama Nita. om Wawan dan tante Dewi itu baek banget, kami diajakin jalan-jalan dan kuliner terus-terusan, mulai dari makanan berat sampe makanan ringan. saya sampe terharu loh saking baiknya om Wawan dan tante Dewi itu. om dan tante itu ngajakin kami wisata kuliner keliling Makassar, mulai dari coto makassar, konro, pisang ijo, mie titi, de el el. Nah, suatu hari,om Wawan ngajakin kami makan pisang epe di wilayah sekitaran pantai Losari. pisang epe itu pisang yang digepengin, digoreng, terus dikasih saos. duduklah kami di salah satu kios pisang epe, sambilan ngobrol2 juga. pas abang penjualnya lagi gepeng-gepengin tuh pisang, eh tiba-tiba ada bapak-bapak dateng, penampilannya kumal, jalannya sempoyongan gitu, sambil merokok lagi. awalnya sih saya kira dia orang lagi mabok, eh taunya dia negur tuh si penjual pisang, terus dia ikutan pegang-pegang pisang pake tangannya yang ga tau itu kotor apa bersih (dari penampakannya sih kayaknya kotor). saya agak syok ya ngeliatnya, mana tukangnya cuma diem aja lagi ngeliatin tuh bapak-bapak. setelah beberapa menit dia main-mainin tuh pisang, si bapak itu pergi menghilang entah kemana (entah apa maunya si bapak itu). terus pisang yang tadi digoreng, dikasih saus, terus disajikan ke kami.
waktu itu, om dan tante lagi sibuk2nya ngobrol sama temennya tante yang kebetulan ketemu di lokasi tempat kami makan, jadi kemungkinan cuma saya dan Nita yang menyaksikan kejadian itu (jiyaah, kayak kejadian apa gitu). saya sama Nita sempet selirikan waktu mau makan tuh pisang, tapi ga enak sama om dan tante kalo ga dimakan. akhirnya lillahi ta'ala, kami makan juga tuh pisang sampe abis (soalnya enak juga sih, hehe). eh, ga sampe 1 jam setelah saya makan pisang epe itu, saya langsung sakit tenggorokan dan demam ringan. keesokan harinya, dan esok esok nya lagi, demam dan sakit tenggorokan saya bertambah parah, sampe sempet dapet pertolongan medis pas PIMNAS. huhuhuu~~~

Keceriaan MTQ 2011-Makassar

saya mau sedikit berbagi tentang keceriaan yang saya dapatkan selama ikutan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional di Makassar 08-16 Juli 2011 lalu. di ajang ini, saya mendapatkan keluarga baru. ya, keluarga MTQ dari Unsri. di ajang ini, Unsri ikut dalam semua cabang MTQ (11 cabang), yang mana diwakili oleh satu akhwat dan satu ikhwan untuk setiap cabangnya. khusus cabang karya tulis Qur'an dan debat (Arab&Inggris), cuma dikirim 1 regu yang terdiri dari max 2 orang. kemudian untuk cabang fahmil dan syarhil, 1 regu terdiri dari 3 orang. kami berangkat dari Palembang tanggal 08 Juli 2011.

di bandara SMB Palembang, sebelum keberangkatan ke Makassar

pas transit di Jakarta, sempet foto-foto sama kru pesawat

di bandara Soeta, foto dengan Master Chief Sarwan

saya ga nyangka bahwa perjalanan dari Palembang ke Makassar hampir makan waktu satu hari full (transitnya kelamaan). kami sampai di bandara Makassar pas tengah malam, dan dijemput oleh panitia ke asrama haji sudiang yang jaraknya lumayan jauh dari bandara.

 
meskipun cuma punya waktu beberapa jam buat tidur, kami harus fit karena besok pagi kami sudah harus mengikuti serangkaian kegiatan MTQ, mulai pembukaan, lomba, sampai closing MTQ di Universitas Muslim Indonesia (UMI) sampai dengan tanggal 16 Juli 2011.

 opening ceremony

kafilah MTQ Universitas Sriwijaya

berharap Unsri merebut juara umum untuk MTQ kali ini

 sesaat sebelum lomba. deg-degan sih, tapi foto-foto dulu ah, hehe :p

 malam haflah Qur'an, subhanallah... merinding euyy!

 foto dengan mantan menteri agama, ustadz Said Agil

with our beloved LO, ukh Fitrah (tengah)

keisengan di teras masjid UMI

alhamdulillah Unsri berhasil mendapatkan juara 1 cabang Musabaqah Qiroat sab'ah, juara 3 cabang hifdzil Qur'an 2 juz, dan juara harapan 3 cabang tartil Qur'an

closing ceremony yang wah sekalii

dan salah satu tempat yang paling berkesan bagi saya adalah:


Masjid Quba, terletak dalam kompleks asrama haji Sudiang. masjid ini masjid bersejarah loh bagi saya. masjid ini adalah saksi bisu perjuangan saya dan Nita (teman 1 tim saya). di masjid inilah saya dan Nita menghabiskan waktu sampai tengah malam untuk latihan. pokoknya, kalau sudah pulang ke asrama haji seusai kegiatan MTQ di kampus UMI, kami langsung ke masjid Quba untuk latihan. masjid ini juga dipakai buat latihan para peserta MTQ dari berbagai kampus lainnya. terkadang saya senyum-senyum sendiri kalau ingat kenangan saya di masjid ini. setiap kali kami masuk ke masjid ini, pasti rame buangeeeetttttz, tapi pas kami keluar, pasti udah sepi. kenapa? karena kami masuk biasanya pas siang atau sore, dan itu lagi padet-padetnya jadwal orang latihan. rasanya adem banget dengerin para peserta lain latihan, ada yang qiroat sab'ah, tartil, hifdzil, syarhil, pokoknya macem-macem lah. satu per satu peserta yang latihan pada pulang ke kamar masing2, tapi berhubung kami betah berlama-lama di masjid Quba, jadi terkadang kami jadi penghuni satu-satunya yang bertahan di masjid itu. pernah sampai jam setengah 2 malam kami baru pulang latihan. hmmm, priceless moment banget deh pokoknya...


selain ikutan lomba, kami juga memanfaatkan momen ini untuk jalan-jalan (pastinya). nih, beberapa tempat yang sempat kami singgahi...

belanja di kawasan somba opu, harganya lumayan miring
belanja... belanja... dan belanja... (nyanyian wajib setiap keluar kota, wkwkwk)

istana kupu-kupu, bantimurung.
awalnya ga ada plan khusus buat ke tempat ini. tapi berhubung saya dan Nita lagi kosong jadwalnya, sementara temen-temen lain lagi pada lomba, so kami nanya ke LO tempat apa yang sekiranya bisa dikunjungi, dan bantimurung adalah salah satu rekomend yang paling feasible. bermodalkan nekat dan hasil interview dengan sang LO, akhirnya kami kesana melalui jalur pete-pete (angkot).
dari kampus UMI, kami harus melalui dua rute pete-pete. pertama, pete-pete jurusan daya. kemudian disambung dengan pete-pete jurusan maros. sebelum naik pete-pete jurusan maros ini, kami harus tanya dulu ke supirnya apakah dia lewat Bantimurung atau tidak, karena ada beberapa pete-pete maros yang tidak lewat Bantimurung. setelah dua jam perjalanan, sampailah kami ke suatu tempat nan indah bernama Bantimurung... :)
 untuk dapat masuk ke tempat wisata ini, kami harus bayar tiket masuk sebesar 10 ribu rupiah.

berbagai oleh-oleh yang berbau "kupu-kupu"


selain bisa melihat berbagai spesies kupu-kupu yang indah, disini kita juga dapat melihat air terjun, tempat pemandian dan berenang.


selanjutnya, kita juga bisa wisata gua. disini, ada dua gua yang bisa kita kunjungi, yaitu gua mimpi dan gua batu. dari hasil interview kami ke beberapa pedagang lokal, gua mimpi agak sulit dicapai dan memakan waktu yang cukup lama. so, our next journey adalah gua batu. untuk bisa nyampe ke gua batu, kami harus naik 125 anak tangga, lumayan ngos-ngos an lah.


berhubung gua nya gelap dan kami ga tau rute jalan dalam gua tersebut, kami butuh pemandu dengan fasilitas penyewaan petromaks.


mulut gua

dapatkah anda melihat monyet dalam gambar ini?

kalau dicermati dengan seksama, anda dapat melihat kaki gajah di gambar ini, hahahaha

Kecantikan batu kapur membuat kami kagum, meski sempat kecewa karena banyak tangan-tangan jahil yang mengotori dinding gua.


 Di dalam juga ada tempat yang disebut batu jodoh dimana stalaktit dan stalakmit menyatu. kata si bapak pemandu, yang belum punya jodoh bisa doa di sini (haduuu, syirik itu mah)

Setelah itu kami pun beranjak ke area meditasi, air suci dan tempat sholat sang raja bantimurung.Hm, kebayang ga .. betapa hebat dan pemberaninya orang-orang jaman dahulu. Bersemedi di dalam kegelapan. Sementara kita aja yang pergi bareng temen masih berasa-rasa gimana gitu. Ga serem sih, dan ga bikin merinding juga tapi tetep aja bikin keder.

 ini mata air yang airnya terus mengalir. menurut mitos, yang cuci muka disini bisa awet muda. sang bapak pemandu menawarkan kami buat cuci muka disini, tapi kami menolak. bukannya awet muda, tapi malah jerawatan, haha


objek wisata selanjutnya adalah benteng Fort Rotterdam

benteng Fort Rotterdam (kiri: Nita, kanan: Saya)

Fort Rotterdam art gallery bersama seniman pembuat lukisan dari tanah liat

taking one of them, dikasih diskon besar-besaran sama seniman pembuatnya... :)

 suasana di dalam benteng


kalau ke makassar, belum lengkap rasanya kalau belum ke pantai Losari



perjalanan dilanjutkan ke beberapa pulau: (pulau lae-lae dan samalona)

untuk dapat menuju pulau-pulau tersebut, kami harus naik katinting (semacam perahu)

dan tujuan pertama adalah pulau Lae-Lae
 dengan penduduk setempat yang sebagian besar pekerjaannya adalah nelayan



setelah puas main di pulau Lae-Lae, kami lanjut ke pulau Samalona
kalo udah menginjakkan kaki di pulau berpasir putih Samalona, wajib SNORKLING, karena laut di sekitaran pulau ini bagus buangeeetz untuk dijadiin tempat snorkling. ada beberapa cerita menggelitik dibalik pengalaman kami berkunjung ke pulau ini. pertama, waktu kami pake toilet, kami dikejutkan dengan fakta bahwa sekali pake toilet bayarannya 5ribu. bayangkan kalo lagi beser, abis berapa duit tuh. kedua, waktu mau snorkling (ini ceritanya udah pake pakaian dan peralatan snorkling lengkap), ada adek-adek penduduk setempat yang bilang bahwa ada ubur-ubur beracun di sekitaran laut yang udah memakan banyak korban. bayangkan yah, pas mau snorkling kami dijejelin sama cerita serem kayak gitu, ya pasti merinding disko lah akibat ketakutan. manalagi adek-adek itu bilang kalo udah ada korban meninggal akibat ubur-ubur itu. tapi berhubung kami kebelet mau snorkling, yah kami lanjutkan aja, tapi ga mau sampe ke tengah (rombongan ikhwan udah pada sampai ke tengah laut). eh, setelah selesai snorkling, ada kakak-kakak yang bilang kalo certita ubur-ubur itu boongan, dibuat cuma buat nakut-nakutin anak-anak disana biar ga maen sampe ke tengah laut. hahhaha, nasib nasib...
kami pulang dari pulau samalona sudah menjelang petang, ombak sangat deras karena angin malam mulai mendominasi. rasanya dag dig du deeerrrr, bayangin aja di tengah laut dengan perahu kecil bermuatan banyak dan dihantam ombak segede dosa (lebaayyy). tapi alhamdulillah kami pulang dengan selamat...

next journey: petualangan kami berlanjut ke Trans Studio
di trans studio, kami main sepuasnya dan coba hampir semua wahana. enaknya lagi, kami dapat potongan tiket masuk karena kami peserta MTQ. so, masuk ke trans studio, cukup dengan 60 ribu saja.


inilah sekelumit keceriaan dalam pekan MTQ mahasiswa tingkat nasional XII tahun 2011 di Makassar. saya senang bisa terlibat dalam lomba ini. saya senang tinggal di asrama yang suasananya bagai di pesantren. kalau lewat di area asrama haji dan papasan sama orang, seringkali saya lihat mulut mereka komat kamit, dan pas lewat disamping saya, mereka lagi menghapal Qur'an. terus kalo liat peserta pake headset, itu bukan denger lagu, tapi lagi denger murrotal Qur'an.
saya sekamar dengan teman-teman kafilah MTQ dari Unsri (1 kamar isinya 12 orang), senang rasanya bisa sekamar dengan orang-orang yang sholatnya tepat waktu, pinter, dan rajin baca Qur'an. senang bisa mengenal kafilah MTQ lainnya dari Unsri, orang-orang yang ramah dan berisi, semoga persaudaraan kita tetap terjaga teman... hingga kita berganti dunia... =)