Tragedi Pisang Epe

yeiiiyyyy, hari ini bagi-bagi honor panitia Sea Games 2011, uangnya alhamdulillah lumayan. pas pulang, saya mampir dulu beliin bakso buat orang rumah. pas lagi duduk nungguin bakso, saya tiba-tiba teringat pengalaman saya waktu ikutan MTQ dan PIMNAS di Makassar Juli 2011 lalu. setelah kegiatan MTQ berakhir, kami tinggal di rumah om dan tantenya  Nita (om Wawan dan tante Dewi namanya) sampai kegiatan PIMNAS dimulai, itu sekitar 2 atau 3 hari (rada lupa, hee). sebenernya om Wawan dan tante Dewi itu ga punya hubungan keluarga sama nita, tapi kakaknya om Wawan itu kenalannya ibu Nita, jadi si Nita dititipin ke om Wawan selama rentang waktu peralihan dari MTQ ke PIMNAS. karena kebetulan saya juga lulus seleksi MTQ dan PIMNAS, jadi saya barengan deh sama Nita. om Wawan dan tante Dewi itu baek banget, kami diajakin jalan-jalan dan kuliner terus-terusan, mulai dari makanan berat sampe makanan ringan. saya sampe terharu loh saking baiknya om Wawan dan tante Dewi itu. om dan tante itu ngajakin kami wisata kuliner keliling Makassar, mulai dari coto makassar, konro, pisang ijo, mie titi, de el el. Nah, suatu hari,om Wawan ngajakin kami makan pisang epe di wilayah sekitaran pantai Losari. pisang epe itu pisang yang digepengin, digoreng, terus dikasih saos. duduklah kami di salah satu kios pisang epe, sambilan ngobrol2 juga. pas abang penjualnya lagi gepeng-gepengin tuh pisang, eh tiba-tiba ada bapak-bapak dateng, penampilannya kumal, jalannya sempoyongan gitu, sambil merokok lagi. awalnya sih saya kira dia orang lagi mabok, eh taunya dia negur tuh si penjual pisang, terus dia ikutan pegang-pegang pisang pake tangannya yang ga tau itu kotor apa bersih (dari penampakannya sih kayaknya kotor). saya agak syok ya ngeliatnya, mana tukangnya cuma diem aja lagi ngeliatin tuh bapak-bapak. setelah beberapa menit dia main-mainin tuh pisang, si bapak itu pergi menghilang entah kemana (entah apa maunya si bapak itu). terus pisang yang tadi digoreng, dikasih saus, terus disajikan ke kami.
waktu itu, om dan tante lagi sibuk2nya ngobrol sama temennya tante yang kebetulan ketemu di lokasi tempat kami makan, jadi kemungkinan cuma saya dan Nita yang menyaksikan kejadian itu (jiyaah, kayak kejadian apa gitu). saya sama Nita sempet selirikan waktu mau makan tuh pisang, tapi ga enak sama om dan tante kalo ga dimakan. akhirnya lillahi ta'ala, kami makan juga tuh pisang sampe abis (soalnya enak juga sih, hehe). eh, ga sampe 1 jam setelah saya makan pisang epe itu, saya langsung sakit tenggorokan dan demam ringan. keesokan harinya, dan esok esok nya lagi, demam dan sakit tenggorokan saya bertambah parah, sampe sempet dapet pertolongan medis pas PIMNAS. huhuhuu~~~

Keceriaan MTQ 2011-Makassar

saya mau sedikit berbagi tentang keceriaan yang saya dapatkan selama ikutan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional di Makassar 08-16 Juli 2011 lalu. di ajang ini, saya mendapatkan keluarga baru. ya, keluarga MTQ dari Unsri. di ajang ini, Unsri ikut dalam semua cabang MTQ (11 cabang), yang mana diwakili oleh satu akhwat dan satu ikhwan untuk setiap cabangnya. khusus cabang karya tulis Qur'an dan debat (Arab&Inggris), cuma dikirim 1 regu yang terdiri dari max 2 orang. kemudian untuk cabang fahmil dan syarhil, 1 regu terdiri dari 3 orang. kami berangkat dari Palembang tanggal 08 Juli 2011.

di bandara SMB Palembang, sebelum keberangkatan ke Makassar

pas transit di Jakarta, sempet foto-foto sama kru pesawat

di bandara Soeta, foto dengan Master Chief Sarwan

saya ga nyangka bahwa perjalanan dari Palembang ke Makassar hampir makan waktu satu hari full (transitnya kelamaan). kami sampai di bandara Makassar pas tengah malam, dan dijemput oleh panitia ke asrama haji sudiang yang jaraknya lumayan jauh dari bandara.

 
meskipun cuma punya waktu beberapa jam buat tidur, kami harus fit karena besok pagi kami sudah harus mengikuti serangkaian kegiatan MTQ, mulai pembukaan, lomba, sampai closing MTQ di Universitas Muslim Indonesia (UMI) sampai dengan tanggal 16 Juli 2011.

 opening ceremony

kafilah MTQ Universitas Sriwijaya

berharap Unsri merebut juara umum untuk MTQ kali ini

 sesaat sebelum lomba. deg-degan sih, tapi foto-foto dulu ah, hehe :p

 malam haflah Qur'an, subhanallah... merinding euyy!

 foto dengan mantan menteri agama, ustadz Said Agil

with our beloved LO, ukh Fitrah (tengah)

keisengan di teras masjid UMI

alhamdulillah Unsri berhasil mendapatkan juara 1 cabang Musabaqah Qiroat sab'ah, juara 3 cabang hifdzil Qur'an 2 juz, dan juara harapan 3 cabang tartil Qur'an

closing ceremony yang wah sekalii

dan salah satu tempat yang paling berkesan bagi saya adalah:


Masjid Quba, terletak dalam kompleks asrama haji Sudiang. masjid ini masjid bersejarah loh bagi saya. masjid ini adalah saksi bisu perjuangan saya dan Nita (teman 1 tim saya). di masjid inilah saya dan Nita menghabiskan waktu sampai tengah malam untuk latihan. pokoknya, kalau sudah pulang ke asrama haji seusai kegiatan MTQ di kampus UMI, kami langsung ke masjid Quba untuk latihan. masjid ini juga dipakai buat latihan para peserta MTQ dari berbagai kampus lainnya. terkadang saya senyum-senyum sendiri kalau ingat kenangan saya di masjid ini. setiap kali kami masuk ke masjid ini, pasti rame buangeeeetttttz, tapi pas kami keluar, pasti udah sepi. kenapa? karena kami masuk biasanya pas siang atau sore, dan itu lagi padet-padetnya jadwal orang latihan. rasanya adem banget dengerin para peserta lain latihan, ada yang qiroat sab'ah, tartil, hifdzil, syarhil, pokoknya macem-macem lah. satu per satu peserta yang latihan pada pulang ke kamar masing2, tapi berhubung kami betah berlama-lama di masjid Quba, jadi terkadang kami jadi penghuni satu-satunya yang bertahan di masjid itu. pernah sampai jam setengah 2 malam kami baru pulang latihan. hmmm, priceless moment banget deh pokoknya...


selain ikutan lomba, kami juga memanfaatkan momen ini untuk jalan-jalan (pastinya). nih, beberapa tempat yang sempat kami singgahi...

belanja di kawasan somba opu, harganya lumayan miring
belanja... belanja... dan belanja... (nyanyian wajib setiap keluar kota, wkwkwk)

istana kupu-kupu, bantimurung.
awalnya ga ada plan khusus buat ke tempat ini. tapi berhubung saya dan Nita lagi kosong jadwalnya, sementara temen-temen lain lagi pada lomba, so kami nanya ke LO tempat apa yang sekiranya bisa dikunjungi, dan bantimurung adalah salah satu rekomend yang paling feasible. bermodalkan nekat dan hasil interview dengan sang LO, akhirnya kami kesana melalui jalur pete-pete (angkot).
dari kampus UMI, kami harus melalui dua rute pete-pete. pertama, pete-pete jurusan daya. kemudian disambung dengan pete-pete jurusan maros. sebelum naik pete-pete jurusan maros ini, kami harus tanya dulu ke supirnya apakah dia lewat Bantimurung atau tidak, karena ada beberapa pete-pete maros yang tidak lewat Bantimurung. setelah dua jam perjalanan, sampailah kami ke suatu tempat nan indah bernama Bantimurung... :)
 untuk dapat masuk ke tempat wisata ini, kami harus bayar tiket masuk sebesar 10 ribu rupiah.

berbagai oleh-oleh yang berbau "kupu-kupu"


selain bisa melihat berbagai spesies kupu-kupu yang indah, disini kita juga dapat melihat air terjun, tempat pemandian dan berenang.


selanjutnya, kita juga bisa wisata gua. disini, ada dua gua yang bisa kita kunjungi, yaitu gua mimpi dan gua batu. dari hasil interview kami ke beberapa pedagang lokal, gua mimpi agak sulit dicapai dan memakan waktu yang cukup lama. so, our next journey adalah gua batu. untuk bisa nyampe ke gua batu, kami harus naik 125 anak tangga, lumayan ngos-ngos an lah.


berhubung gua nya gelap dan kami ga tau rute jalan dalam gua tersebut, kami butuh pemandu dengan fasilitas penyewaan petromaks.


mulut gua

dapatkah anda melihat monyet dalam gambar ini?

kalau dicermati dengan seksama, anda dapat melihat kaki gajah di gambar ini, hahahaha

Kecantikan batu kapur membuat kami kagum, meski sempat kecewa karena banyak tangan-tangan jahil yang mengotori dinding gua.


 Di dalam juga ada tempat yang disebut batu jodoh dimana stalaktit dan stalakmit menyatu. kata si bapak pemandu, yang belum punya jodoh bisa doa di sini (haduuu, syirik itu mah)

Setelah itu kami pun beranjak ke area meditasi, air suci dan tempat sholat sang raja bantimurung.Hm, kebayang ga .. betapa hebat dan pemberaninya orang-orang jaman dahulu. Bersemedi di dalam kegelapan. Sementara kita aja yang pergi bareng temen masih berasa-rasa gimana gitu. Ga serem sih, dan ga bikin merinding juga tapi tetep aja bikin keder.

 ini mata air yang airnya terus mengalir. menurut mitos, yang cuci muka disini bisa awet muda. sang bapak pemandu menawarkan kami buat cuci muka disini, tapi kami menolak. bukannya awet muda, tapi malah jerawatan, haha


objek wisata selanjutnya adalah benteng Fort Rotterdam

benteng Fort Rotterdam (kiri: Nita, kanan: Saya)

Fort Rotterdam art gallery bersama seniman pembuat lukisan dari tanah liat

taking one of them, dikasih diskon besar-besaran sama seniman pembuatnya... :)

 suasana di dalam benteng


kalau ke makassar, belum lengkap rasanya kalau belum ke pantai Losari



perjalanan dilanjutkan ke beberapa pulau: (pulau lae-lae dan samalona)

untuk dapat menuju pulau-pulau tersebut, kami harus naik katinting (semacam perahu)

dan tujuan pertama adalah pulau Lae-Lae
 dengan penduduk setempat yang sebagian besar pekerjaannya adalah nelayan



setelah puas main di pulau Lae-Lae, kami lanjut ke pulau Samalona
kalo udah menginjakkan kaki di pulau berpasir putih Samalona, wajib SNORKLING, karena laut di sekitaran pulau ini bagus buangeeetz untuk dijadiin tempat snorkling. ada beberapa cerita menggelitik dibalik pengalaman kami berkunjung ke pulau ini. pertama, waktu kami pake toilet, kami dikejutkan dengan fakta bahwa sekali pake toilet bayarannya 5ribu. bayangkan kalo lagi beser, abis berapa duit tuh. kedua, waktu mau snorkling (ini ceritanya udah pake pakaian dan peralatan snorkling lengkap), ada adek-adek penduduk setempat yang bilang bahwa ada ubur-ubur beracun di sekitaran laut yang udah memakan banyak korban. bayangkan yah, pas mau snorkling kami dijejelin sama cerita serem kayak gitu, ya pasti merinding disko lah akibat ketakutan. manalagi adek-adek itu bilang kalo udah ada korban meninggal akibat ubur-ubur itu. tapi berhubung kami kebelet mau snorkling, yah kami lanjutkan aja, tapi ga mau sampe ke tengah (rombongan ikhwan udah pada sampai ke tengah laut). eh, setelah selesai snorkling, ada kakak-kakak yang bilang kalo certita ubur-ubur itu boongan, dibuat cuma buat nakut-nakutin anak-anak disana biar ga maen sampe ke tengah laut. hahhaha, nasib nasib...
kami pulang dari pulau samalona sudah menjelang petang, ombak sangat deras karena angin malam mulai mendominasi. rasanya dag dig du deeerrrr, bayangin aja di tengah laut dengan perahu kecil bermuatan banyak dan dihantam ombak segede dosa (lebaayyy). tapi alhamdulillah kami pulang dengan selamat...

next journey: petualangan kami berlanjut ke Trans Studio
di trans studio, kami main sepuasnya dan coba hampir semua wahana. enaknya lagi, kami dapat potongan tiket masuk karena kami peserta MTQ. so, masuk ke trans studio, cukup dengan 60 ribu saja.


inilah sekelumit keceriaan dalam pekan MTQ mahasiswa tingkat nasional XII tahun 2011 di Makassar. saya senang bisa terlibat dalam lomba ini. saya senang tinggal di asrama yang suasananya bagai di pesantren. kalau lewat di area asrama haji dan papasan sama orang, seringkali saya lihat mulut mereka komat kamit, dan pas lewat disamping saya, mereka lagi menghapal Qur'an. terus kalo liat peserta pake headset, itu bukan denger lagu, tapi lagi denger murrotal Qur'an.
saya sekamar dengan teman-teman kafilah MTQ dari Unsri (1 kamar isinya 12 orang), senang rasanya bisa sekamar dengan orang-orang yang sholatnya tepat waktu, pinter, dan rajin baca Qur'an. senang bisa mengenal kafilah MTQ lainnya dari Unsri, orang-orang yang ramah dan berisi, semoga persaudaraan kita tetap terjaga teman... hingga kita berganti dunia... =)