hello blog!

aaah, it's been a long time. udah lama banget ga nulis blog. banyak momen-momen konyol, penuh haru, bahagia, ceria, sedih, pedih, suka, duka, penuh keilmuan, hikmah, dan kisah hidup yang pengen banget di share lewat blog. tapi karena keterbatasan waktu dan tenaga, akhirnya cuma berwujud rencana aja, dan akhirnya lupa deh... sayang sekali... miss u my blog...

My 22th in Jambi...

alhamdulillah 22 tahun.... ada yang beda di ulang tahun kali ini, saya ga di Palembang bersama keluarga tercinta. Bulan ini, saya berada di kota Jambi untuk melaksanakan kepaniteraan klinik jiwa bersama 14 orang teman saya yang lain. awalnya, saya kira ga ada yang inget ulang tahun saya, saya juga ga mengharap yang macam-macam, yang penting bersyukur udah dikasih Allah hidup selama 22 tahun beserta bonus-bonus nikmat yang luar biasa banyaknya. eh ternyata teman-teman dokter muda yang satu stase dengan saya ngasih kejutan. ternyata mereka inget. terima kasih buat kejutan hangatnya teman-teman. I don't feel lonely here... :)





escapology gallery

Sewaktu lagi ngotak-ngatik laptop, entah gimana, saya kembali membuka album foto-foto lama sewaktu saya masih aktif ikut kegiatan di luar kampus. salah satunya adalah YLI BLP Meeting di hotel Grand Kemang Jakarta. tujuan meeting kami adalah untuk membahas Breakthrough Leadership Project (BLP) dimana kami bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Setara yang diketuai oleh bapak Sandiaga Uno. kebetulan di hotel Grand Kemang Jakarta juga lagi ada kegiatan pameran dengan tema "Escapology". yang uniknya, pameran ini menampilkan sesuatu yang "out of box", sesuatu yang unik dan "escape from the ordinary". maybe it's why the name of this events is "escapology". nah, pameran ini juga menampilkan quotes yang bagus-bagus, salah satu quotes yang saya abadikan di kamera saya karena maknanya yang sangat menyentuh adalah:


just because there is no voice, doesn't mean there is no communication. silence might not always tell everything. yet it always tells the truth.

gambar lain yang sempat saya abadikan pada pameran escapology ini....


Wisuda Sarjana Kedokteran



Alhamdulillah...
Thanks Allah, for giving me something more than I expect...

pacarku brengsek

selain dapat ilmu dan skill tentang kedokteran, dalam masa koas ini, kita juga dapat belajar banyak tentang kehidupan dari apa yang terjadi atau apa yang dialami oleh pasien. hal ini bisa kita dapat tidak hanya di poli atau bangsal, tapi juga IGD.

IGD itu merupakan bagian yang super sibuk. hampir setiap jam, selalu ada pasien berdatangan, dari penyakit yang ringan sampai yang berat. oleh karena itu, koas yang jaga IGD pun siap-siap pegel kakinya ngurusin pasien yang berdatangan seperti kocoran air. tidak hanya pegel, koas yang jaga IGD pun dituntut untuk bisa tahan dalam kondisi tidak tidur alias begadang. dalam hati, beberapa koas baca doa sampai dengan ajian ajib supaya pasien ga dateng, biar mereka dapat mencuri waktu tidur disaat malam sudah mulai larut. hal serupa pun saya alami sewaktu lagi jaga IGD. hari itu, IGD sangat amat rame, saking ramenya, persis kayak pasar ikan. pasien pertama dateng dengan luka bacok di kaki, kepala, dan wajah. eh, pasien berikutnya datang dengan luka bacok di kepala disertai dengan depresi tulang, pasien berikutnya dateng dengan luka tusuk di perut, dateng lagi pasien berikutnya dengan luka tusuk, bacok, tusuk, bacok. saya jadi bingung kok bisa pasien-pasien ini datang dengan keluhan serupa di IGD, kayak janjian aja. oke, hari itu, temanya adalah BACOK dan TUSUK.

penanganan luka bacok dan tusuk pun dilakukan, mulai dari ABC sampai dengan menjahit dan menutup lukanya. untuk luka di muka, jahitannya pun harus super hati-hati agar hasilnya bagus, so waktu yang diperlukan pun semakin lama. malam itu, semua pasien sudah ditangani, dan para koas--termasuk saya-- bersiap-siap untuk memejamkan matanya sebelum sirine ambulan terdengar dari kejauhan. saya pun menutup mata sambil berharap bisa cepet tidur. belum sampai 10 menit saya memejamkan mata, lengkingan sirine ambulan sudah terdengar layaknya omelan ibu-ibu sama anaknya yang nakal, bising. dan seketika itu juga, mata saya terbelalak kembali.

tepat jam 2 malam, datanglah seorang cewek berusia sekitar 20 tahun dengan beberapa luka tusuk di tangan dan pahanya. saya kebetulan dapat jatah menangani pasien ini. setelah menghentikan perdarahan dan melakukan ABC, saya pun mulai bertanya sama pasien ini, "mbak, kok bisa kayak gini? gimana ceritanya?"

"iya, saya dihadang sama 5 orang, kayaknya mereka mau merampok, terus saya ditusuk-tusuk pake pisau", tutur pasien itu. 

"ditusuknya dimana mbak? di rumah ya?", kata saya. lalu dijawab oleh mbak itu, "bukan, di jalan"

"loh, kok di jalan? ini kan sudah malem mbak?" tanya saya penasaran. lalu dijawab lagi oleh pasien itu, "iya, saya tadi ikut pacar saya jalan-jalan di daerah tanjung siapi-api, tapi pacar saya ga kenapa-napa". hmm, wah, ini mbak, pacaran kok tengah malem sih, nanti nenek marah loh. (nah loh?)

"terus, pacar mbak dimana? kok mbak sendirian disini?", tanya saya lagi. si mbak gantian jawab,"pacar saya, umm, kayaknya diluar mbak", kata mbak itu dengan agak ragu kepada saya. tak lama kemudian, datanglah seorang laki-laki menghampiri bed wanita itu.

"mas siapanya mbak ini?", tanya saya nge-tes.

"saya temennya mbak", kata si cowok ini.

"bener temen?", kata saya nge-tes lagi.

"iya mbak", kata dia sambil mengangguk.

tak lama kemudian, datanglah kakak residen buat ngeliat keadaan mbak ini. "kamu siapanya mbak ini? suaminya?", tanya kakak residen ke mas-mas itu

"iya pak", sahut mas-mas itu

"loh, tadi katanya temen, sekarang suami, sebenernya mas itu siapanya mbak ini ya?", tanya ku dengan tampang bete

"umm, cuma temen kok", katanya malu-malu

"wah mas ini, kata mbaknya mas ini pacarnya loh, kalo mas ngomong cuma temen gitu nanti mbaknya sedih loh", ledek saya

"hehe, iya mbak, saya pacarnya", akhirnya si mas ngaku juga. "mbak, ini mahal ga biayanya?", sambung si mas itu lagi

"kalau ada askin atau jamsoskes bisa gratis loh, tapi kalau ga ada bisa daftar umum aja, masalah biaya, langsung tanya ke administrasi aja ya mas", jelasku

kemudian saya dan kakak residen ini pun mulai menjahit luka si mbak. di tengah-tengah proses menjahit, kami butuh benang yang kebetulan persediaan secara cuma-cumanya lagi habis di rumah sakit, so butuh keluarga si mbak ini untuk beli di depo.

"mbak, pacar mbak tadi dimana? kita lagi butuh dia untuk beli benang jahitnya", tanya saya kepada mbak itu, soalnya saya tidak melihat pacar mbak itu setelah percakapan terakhir tentang masalah administrasi rumah sakit tadi.

"saya ga tau mbak, kayaknya di depan deh, hp saya juga dibawa pacar saya", kata mbak itu.

"yaudah, saya coba panggil di depan ya pacarnya, nama pacarnya siapa?", tanyaku lagi.

"oca mbak", sahut si pasien

dengan langkah lemas karena ngantuk, saya pun menuju keluar pintu emergensi tempat keluarga pasien sering nunggu. saya pun berteriak, "keluarga ibu siti... keluarga ibu siti....", satu kali dua kali tiga kali saya panggil, ga ada yang nyahut. akhirnya dengan tampang bete saya teriak, "oca, pacarnya siti... oca, pacarnya sitiii", dengan nada kayak penyiar radio. sumpah ya, saat itu, saya geli sendiri denger diri saya bilang "oca pacarnya siti", tapi kegelian saya berhenti karena semua orang diam seribu bahasa yang menandakan si -oca-pacarnya-siti itu ga ada di daerah sekitar emergensi ini. saya pun kembali ke IGD dengan tampang yang lebih bete lagi.

"mbak, pacar mbak dimana sih? masa saya panggil panggil ga ada. waduh, jangan-jangan pacar mbak sudah pergi nih mbak!", saya mulai nakut-nakutin si mbak siti ini. mbak siti ini cuma diam aja denger saya bilang gitu. well, saya jadi merasa bersalah.

akhirnya kami pun jahit dengan benang seadanya karena keluarga mbak siti ini ga ada. si imah yang tadinya sempet tidur nyamperin si mbak ini yang matanya mulai basah karena menyadari bahwa dia udah ditinggal sendirian sama pacarnya disaat dia lagi bener-bener butuh si pacarnya itu. dengan gaya bicaranya yang khas, imah pun mulai menyapa mbak ini, "hmm, tuh kan mbak, kemana pacarnya mbak? dia tuh udah pergi...."

sambil sesenggukan, mbak itu bilang, "hiks hiks, mbak, aku boleh pinjem hape mbak ga buat nelpon pacar aku?" pinta si mbak itu. si imah menolak dan akhirnya meninggalkan mbak itu. hmm, beragam pertanyaan berkecamuk dalam hati saya, kok mbak itu mau nelpon pacarnya yak, kenapa ga ortu nya aja atau keluarganya yang lain, kok dia masih mau nelpon pacarnya setelah apa yang dilakukan pacarnya sama dia, kok dia percaya banget sama pacarnya, kok kok kok. ah, tapi sudahlah, buru-buru saya hapus pertanyaan itu dan konsen ke lukanya mbak ini.

setelah selesai menjahit yang hampir makan waktu 2 jam itu (karena lukanya banyak dan bingung cari tendonnya yang juga robek gara-gara luka tusuk), saya pun beres-beres. mbak tadi istirahat di bed nya, untung aja ada sarung yang nutupin pahanya si mbak akibat luka tusuk tadi, soalnya celana, tas, dan barang-barang mbak itu dibawa pacarnya semua dan mbak itu ditinggalkan tanpa suatu apapun. saat itu menunjukkan sudah pukul 6 pagi yang artinya sudah waktunya shift dari yang jaga malam dengan yang jaga pagi. huaaaahhh akhirnya, selesai juga tugasku di emergensi. sembari meninggalkan emergensi, mata saya kembali melayang ke mbak yang sudah tertidur pulas itu. saya kasihan dengan mbak itu, saya mau minjemin hape saya biar dia bisa menghubungi seseorang, tapi saya takut dia tetep kekeuh menghubungi pacaranya yang brengsek itu dan ntar malah nomor saya dimainin saya pacarnya itu. ah, biarlah dia minjem hape pasien yang lain ajalah. dan saya pun berjalan dengan mata yang hampir terpejam, ngantuk!

none-none

jadi seorang dokter itu ga gampang loh. selain dituntut untuk cepat dalam berpikir, seorang dokter juga dituntut untuk memiliki skill yang bagus dalam menangani pasien. sebagai seorang dokter muda yang belum menjadi "the real doctor", terkadang tuntutan itu menjadi sebuah momok pada saat sedang menghadapi pasien. tentu beberapa pasien mungkin menaruh rasa tidak percaya pada dokter muda dan bergumam dalam hati--they just koas gitu loh, nanti salah periksa, nanti gue jadi kelinci percobaan, bla bla bla-
memang skill dokter muda belum sebagus "the real doctor", oleh karena itu masa koas ini merupakan golden period bagi para koas untuk mengasah skill dan knowledge mereka.

###

suatu malam pas lagi jaga IGD, datanglah seorang wanita, berusia kurang lebih 20 tahun suspek appendisitis akut. kakak residennya nyuruh saya infus si pasien. tak berapa lama kemudian, datang lah saya membawa transfusi set buat nginfus pasien ini. kali ini saya ditemani sama temen saya yang udah lebih senior di stase bedah, si Gerry.

sewaktu saya mau masukin alboketnya, tiba-tiba si none bilang, "satu tusuk aja ya!". what? satu tusuk? emang sate kali, mana saya lagi laper, rasanya mau makan tuh none. setelah saya berhasil masukin jarum ke venanya none itu, saya pun ngambil selang infus buat nyambungin ke alboketnya, tapi apalah daya ternyata saya kecepetan nyabut mandrinnya sehingga darahnya sempet netes sebelum disambungin ke selang infusnya. ngeliat darahnya netes, si none langsung teriak, "oww, bliding, bliding... omigos, itu darah gueh yah, ya ampunn!". ngeliat si none cerewet gitu, si Gerry langsung mengeluarkan pesonanya dan bilang, "tuh kan mbak, satu tusuk aja kan, mbak tenang aja yaaa". si none senyum melihat pesonanya si Gerry. tak berapa lama kemudian, datanglah porter buat ngangkut none itu ke ruang rontgen. sekitar 5 langkah dari tempat kami berdiri, si none yang duduk di kursi roda menoleh ke belakang ke arah Gerry *tsaaaah*, none itu tersenyum dan berkata, "baaaaaayyyy". spontan saya bilang, "eh Gerry, kayaknya dia suka sama kamu deh, gegegge"...

once upon a time saat jaga bangsal bedah

saat ini, saya sedang di stase bedah, ini stase keempat saya... sebelumnya saya tugas di stase rehabilitasi medik, gigi dan mulut (gilut), serta kulit dan kelamin (litmin). di stase rehab dan gilut, ga ada jaga. di stase litmin, kami jaga 4 hari sekali, sekali jaga 6-7 orang. di litmin, jaga nya itu santai, kadang cuma ada 1 atau 2 pasien yang ke IGD, kadang gada pasien sama sekali, tugasnya cuma follow up pasien bangsal. nah, di stase saya yang sekarang, yaitu stase bedah, kami jaga 3 hari sekali, dan itupun dibagi menjadi 3, yaitu jaga bangsal, jaga IGD, dan jaga OK (kamar operasi). koas yang jaga IGD dan OK masing-masing berjumlah 6 orang, sedangkan yang jaga bangsal masing-masing 1 orang untuk setiap bangsal.

jaga bangsal itu emang ga terlalu capek (bila dibandingkan jaga OK, apalagi IGD), yaa meskipun sendirian, tapi yang bikin capek itu kalau pasiennya macem-macem dan perawatnya sibuk terus nyuruh kita buat gantiin mereka. so, once upon a time saat jaga bangsal:

koas stay di konter deket pintu masuk bangsal. tiba-tiba ada keluarga pasien, "sus (padahal jelas-jelas di name tag nya ada tulisan dokter muda), pasiennya itu sus, panas! tolong liatin dulu sus". saya pun menuju kamar pasien dengan membawa alat temperatur buat ngukur temperatur pasien. sesaat setelah sampai di kamar pasien, "ibu panas ya? kok saya raba badannya ga panas?". kemudian pasiennya berkata, "iya dok (nah yang ini udah ngerti klo kite bukan suster), saya kepanasan banget dok, tolong dok, kepanasan banget, sudah dikipas-kipas, masih aja kepanasan, hu ha hu ha", kata pasiennya.WTF!!! ibuuuuuuu, kepanasan itu BEDA dengan panas.... T____T

di lain waktu

seorang ibu-ibu sekitaran umur 50 tahun mengeluh, "dok, saya sakit perut, sakit banget dok, haduuh dok, tolong banget".

"oke bu, kita suntik obat sakit perut dulu yaa", kemudian saya suntikan satu ampul ranitidin per iv ke dalam infusnya.

setelah disuntik obat sakit perut, "wah udah ga lagi ni dok, makasii ya dok"

setengah jam kemudian...

keluarga pasien datang lagi ke konter tempat saya nongkrong, "dok, tolong, pasien yang tadi dok, tolong liatin dulu, dia kesakitan lagi"

"ibu ada apa lagi?", tanya saya

"aduuuh dok, sakit perut lagi dok, tolong dikasih obat lagi dok, sakit perut", kata si pasien sambil megang perutnya

"lah, tadi kan udeeeh bu, masa' mau disuntik lagi, nanti over dosis loh... +____+", kata saya sambil mengerenyitkan dahi

denger saya ngomong gitu, pasiennya tiba-tiba jerit-jerit ga keruan, "aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, sakit, sakit, sakit"

mmm, ada sesuatu dalam diri ibu ini, masa udah dikasih obat, tapi dia masih jerit-jerit gitu. saya jadi kepikiran kalo ibu ini sakit perutnya cuma neurogenik alias sugesti aja. tiba-tiba akal bulus saya muncul *ting*, saya suntik aquades aja ah, siapa tau ya, hehehheee...

dengan senyum merekah, saya datang ke kamar pasien dengan sped di tangan seperti membawa pistol kayak di film-film action, "ini kita suntik obat lagi yaa, obatnya topcer loh"

5 menit setelah disuntik aquades tadi

"ibu masih sakit?", tanya saya

"alhamdulillah udah ga lagi dok, makasihh yaa dok", kata si pasien sumringah

dan saya pun tersenyum culas, wkwkwkkwkk :p

well, kalau yang ini pasiennya agak menye-menye. nih pasien post laparotomi:

ibu-ibu tua dengan muka panik dateng ke konter, "dok, itu tolong liatin dulu anak saya, itu dia ga tau kenapa nih dok" (dengan bahasa yang agak ga jelas)

kucuk-kucuk datang ke kamar pasien, "ada apa pak?", well, sebenernya dia masih muda, tapi tak panggil "pak" aja, dari pada "kak", sok deket banget, ggge

"ini dok, tolong genti perbannya, serem banget nih dok, berair gini", pinta si pasien

saya pun  ngeliat perbannya, "berair mana pak? perbannya bagus-bagus aja kok, lagian tadi siang kan udah diganti perbannya, besok pagi baru diganti lagi yaa"

5 menit kemudian

ibu-ibu tua tadi dateng lagi, "dok, tolong itu kesakitan"

"ada apa lagi pak????", tanya saya

"perut saya nyeri dok, tolong dok aduuuuhh, oeeek oeeekkk", rintih si pasien

"oke, kita suntik obat sakit perut dulu yaa di infusnya", jelas saya kepada pasien

5 menit kemudian

eh ni ibu-ibu dateng lagi untuk kesekian kalinya, "dok tolong"

saya pun ke kamar pasien untuk kesekian kalinya, "ada apa lagi pak???", tanya saya

"ini dok, tolong genti perbannya, serem banget nih, hhu", sambil liat-liatin perbannya

"loh bapak, kan udah saya omongin tadi, besok pagi baru diganti, lagian perbannya ga kenapa-napa kok", jelas saya dengan tampang yang mulai bete

"haduuh dok sakit dok sakit", sambung pasien dengan tidak nyambungnya (saya juga rada ga ngerti kenapa dia tiba-tiba ngeluh sakit perut lagi, padahal baru dikasih obat)

"kan barusan dikasih obat bapaakkk, ditunggu aja yah obatnya kerja"

saya pun pergi meninggalkan kamar pasien itu

5 menit kemudian

terdengar lagi panggilan dari keluarga pasien, "dok, tolong dok". saya mulai curiga nih ada sesuatu dengan pasien ini, masa' manggil-manggil terus. "ada apa lagi paaakkkkk???" tanya saya dengan muka merah dan 2 tanduk di kepala. "hehe, ga pa pa dok, cuma mau diperhatiin sama dokter yang manis ini ajah". aaaaaaaaaaaaaarrrrrrggghh, plak!

sebuah miniatur

koas itu... seru, menyenangkan, capek, penuh dengan tantangan, pokoknya "sesuatu" banget... sebagai seorang calon dokter, disinilah kami belajar bagaimana menjadi seorang dokter yang baik. saat ini, rumah sakit seolah menjadi miniatur tentang dunia yang akan kami hadapi kelak. dalam miniatur ini, kami tidak hanya belajar bagaimana cara menjadi seorang dokter yang "pintar", tapi juga seorang dokter yang "care". ya, seorang dokter yang "care", yang punya rasa empati dan kepedulian terhadap pasien, bukan hanya bisa mendiagnosis dan mengobati pasien. rasa empati dan peduli dari seorang dokter setidaknya memberi rasa nyaman kepada pasien, bahwa setidaknya mereka tidak sendirian dalam menghadapi penyakitnya, bahwa masih ada orang lain yang peduli terhadap mereka dan penyakitnya. ya, begitulah seharusnya seorang dokter...

Love is...

tersentuh banget waktu pertama kali denger lirik lagu Maher Zain yang satu ini:


If you ask me about love
And what I know about it
My answer would be
It’s everything about Allah...

Love is everything about Allah, subhanallah....

*bisa ga yaa T_T*

pengalaman koas pertama

and the new world begun. begitulah kata hati saya sewaktu menginjakkan kaki untuk kali pertama di dunia per-koas-an alias clerkship alias dokter muda di rumah sakit. setiap mahasiswa kedokteran mungkin merasakan perasaan yang sama seperti saya, excited, nervous, atau mungkin anxiety karena masih minimnya ilmu ketika memasuki dunia rumah sakit. stase pertama yang saya dapat adalah rehabilitasi medik. overall, stase ini mungkin tidak sesibuk stase-stase lainnya, yang kami lakukan hanyalah ikut konsul bersama dengan dokter senior, jaga di poli dan di ruangan-ruangan rehab medik, seperti ruang tumbuh kembang anak, parafin, terapi bicara, elektro/gym, terapi okupasi, dan prostetik. sedangkan tugas yang harus kami kerjakan adalah book reading, journal reading, dan case presentation.

beberapa orang atau mungkin koas secara umum, menganggap stase ini adalah stase yang santai, beberapa mungkin tidak terlalu ambil pusing belajar untuk ujian. saya termasuk salah satu orang yang menjalani stase ini dengan "santai" hingga akhir stase sehingga saya merasa baru sedikit sekali ilmu yang saya dapat disini. perasaan ini mungkin juga dipicu karena saya izin dalam waktu yang cukup lama di stase ini dalam rangka mengikuti perlombaan tingkat provinsi di luar sumsel. ketika teman-teman yang lain menjalani stase ini selama 2,5 minggu, saya hanya menjalani stase ini 1,5 minggu. ketika teman-teman dapat jatah jaga di poli dan ikut konsul sebanyak 3 kali, saya hanya dapat jatah 1 kali karena mengejar waktu agar bisa dapat di semua ruangan. bukan "tidak masuk" nya saya yang saya sayangkan, tapi karena saya kurang "rajin" dalam mengejar ilmu, itu yang saya sayangkan. hari ini adalah hari terakhir di departemen rehabilitasi medik RSMH, yang juga hari ujian bagi saya. saya dapat pasien "low back pain" et causa spondilosis lumbal dengan skoliosis. sebenarnya, saya sudah dapat pasien ini dari 6 hari yang lalu, tapi entah mengapa saya merasa ogah-ogahan untuk belajar, mungkin saya terpengaruh perkataan teman-teman dan kakak-kakak senior bahwa stase ini adalah stase yang santai. saya hanya belajar seadanya saja, yang sekiranya ditanya sewaktu ujian, patogenesis, etiologi, penegakkan diagnosis, pemeriksaan-pemeriksaan, terapi medikamentosa, terapi rehabilitasi, manifestasi klinis beserta diagnosis banding. tapi ternyata, pertanyaan yang diujikan jauuuh sekali dari bayangan saya (sampe disuruh gambar anatomi L2-L3 beserta persarafannya) sehingga pada akhirnya saya mengeluarkan syndroma mahasiswa saat ditanya oleh dosen --> senyum manis dengan kepala tertunduk. senyum bukan karena tahu, tapi karena tidak menguasai materi. how poor! :'(
pertanyaan-pertanyaan yang supeerrr ini juga mungkin dipicu karena saya rada "invisible" di mata dosen pengujinya (efek ga masuk seminggu). mengapa saya berasumsi demikian? karena teman-teman saya yang dapet dosen penguji yang sama tidak ditanya sampai se-supeerrrr dan sebanyak itu. :____:

setelah selesai ujian, temen-temen pada sibuk minta tanda tangan untuk log book. saya juga minta tanda tangan, tapi yang membuat saya rada gimana gitu, beberapa penjaga ruangan dan dokter poli melihat saya dengan gimana gitu, seolah-olah "mahasiswa ini ada ya? kok baru liat?", mungkin karena saya cuma dapet jatah 1 hari untuk dua ruangan, sehingga saya agak susah dikenali oleh penjaga ruangannya karena waktu jaga yang singkat di masing-masing ruangan.

well, resume saya, saya menjalani stase pertama saya dengan agak kurang lancar dan keteteran disana sini. mungkin saya agak kapok untuk "cuti" koas lagi. banyak yang dipertaruhkan. bagaimanapun juga, saya harus lebih rajin dari sekarang. saya harus bisa mempertanggungjawabkan amanah yang akan saya emban kelak sebagai seorang dokter. seseorang tidak dapat menjadi dokter hanya dengan mengandalkan ilmu saja, tapi juga dengan ATTITUDE. so, rajinlah! :)



pelantikan sarjana kedokteran


hari ini saya resmi dilantik sebagai sarjana kedokteran atau nama kerennya "dokter muda". hari ini khusus saya persembahkan kepada kedua orang tua saya. karena jerih payah merekalah saya dapat menyandang predikat sebagai seorang "sarjana kedokteran". setiap tetes keringat yang mereka keluarkan, setiap harapan yang terucap dalam untaian kata, setiap lengkung senyuman yang terukir dari bibir mereka, setiap doa yang dilantunkan kepada Sang Khalik di sepertiga malam, seolah menjadi doping yang menguatkan setiap jejak langkah saya dalam menjalani studi saya di fakultas kedokteran ini, bahkan hingga menghantarkan saya menjadi lulusan terbaik pertama dengan IPK 3,91, sesuatu yang tidak pernah saya duga sebelumnya akan terjadi kepada saya.

ibu, ayah, doakan ananda agar dapat menjalani masa studi sebagai seorang "dokter muda" ini dengan lancar dan optimal sehingga dapat menjadi sebuah masa tempaan yang baik dan penuh hikmah bagi ananda menuju perjalanan panjang untuk menjadi seorang "dokter".


-Palembang, 21 Maret 2012-




uhibbuki fillah... =*

Tiada yang abadi di dunia ini. Tapi jika alasanku mencintaimu adalah ALLAH, semoga Dia Yang Maha Abadi merahmati, cinta tak henti bersemi.
 -Salim A. Fillah-
 
 

APA YANG PALING???

Apa yang paling?

1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling BESAR di dunia ?
4. Apa yang paling BERAT di dunia ?
5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?
6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan
murid-muridnya.
Lalu Imam Al Ghozali bertanya....

Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab "orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI",
sesuai dengan janji Allah SWT bahwa setiap
yang bernyawa pasti akan mati.(Ali Imran 185)


Kedua....
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan cara apa sekalipun kita tidak
dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari
yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.


Ketiga....
"Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab "gunung, bumi dan matahari".
semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke
neraka.


Keempat ... ...
"Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab "besi dan gajah". Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali,
tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT
meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari
manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.


Kelima ... ..
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"...
Ada yang menjawab "kapas, angin, debu dan daun-daunan".
Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah
meninggalkan Sholat.
Gara-gara pekerjaan,kita meninggalkan sholat;
gara-gara bermesyuarat,kita meninggalkan sholat.


Pertanyaan keenam ... ...
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?"........
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang".
Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA"
Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan
saudaranya sendiri.

DIMANAKAH ALLAH???

Sebagai seorang muslim, sudah sewajibnya kita mengenal siapa Tuhan kita. perlu digarisbawahi yaa, mengenal beda lho dengan hanya sekedar tahu. landasan utama dalam Islam adalah tauhid. nah, ini yang sekarang sudah mulai dikesampingkan dalam dakwah Islam di zaman sekarang ini. kebanyakan pengajian lebih sering membahas tentang perkara fikih, motivasi, ukhuwah, pergerakan Islam, de el el ketimbang perkara tauhid. memang sih, rada bosan membahas tentang tauhid apabila dibandingkan dengan perkara fikih, ibadah sehari-hari, motivasi, ukhuwah, apalagi cinta dan pernikahan. tapi inilah basic yang sangat sangat basic yang perlu dipahami oleh seorang muslim. sebagai contoh nih ya, saya pernah melakukan survey kepada teman-teman saya dengan menanyakan pertanyaan yang sangat simpel tentang ketauhidan, yaitu dimanakah Allah? wuih, jawabannya pun beragam, ada yang tidak tahu, ada yang bilang Allah itu di dalam hati, bahkan ada yang bilang bahwa Allah itu dimana-mana! (astaghfirullahal 'adzim). so, bagi saudara-saudara sekalian yang belum tahu, silahkan baca artikel ini, semoga dapat menambah pemahaman kita dalam bertauhid kepada Allah... :)
_________________________________________


ALLAH DI ATAS ARSY

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu


Alquran, hadits shohih dan naluri serta cara berpikir yang sehat akan mendukung kenyataan bahwa Allah berada di atas Arsy.

Allah berfirman (yang artinya), "Allah yang maha pengasih itu ‘istiwa’ di atas Arsy" (Taha:4). Sebagaimana diterangkan dalam hadits Bukhary, para tabiin menafsirkan istiwa dengan naik dan meninggi.

Allah berfirman (yang artinya), "Apakah kamu merasa aman terhadap Yang di Langit? Dia akan menjugkir-balikkan bumi bersama kamu" (Al Mulk:16). Menurut Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu yang dimaksud dengan ‘Yang di langit’ adalah Allah seperti yang dituturkan dalam kitab tafsir Ibnul Jauzy.

Firman Allah (yang artinya), "Orang-orang takut kepada Tuhannya yang di atas mereka" (An Nahl:150).

Firman Allah tentang Nabi ‘Isa Alaihis Salam (yang artinya),"Tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya"(Annisa 150). Maksudnya Allah menaikkan nabi ‘Isa Alaihis Salam ke langit.

Allah berfirman (yang artinya), "Ialah Allah yang ada di langit-langit" (Al An’am:3). Ibnu Katsir mengomentari ayat ini sebagai berikut, "mufassirin sependapat bahwa kita tidak akan berkata seperti ucapan bahwa kita tidak akan berkata seperti perkataan Jahmiyah (golongan sesat) yang mengatakan bahwa Allah berada di setiap tempat. Mahasuci Allah dari ucapan mereka."

Adapun firman Allah (yang artinya), "Dan Allah selalu bersamamu dimana kamu berada" (Al-Hadid:4). Yang dimaksud adalah Allah itu selalu bersama kita (pengawasan-Nya) dimana Allah mendengar dan melihat kita, seperti keterangan dalam tafsir Ibnu Katsir dan kitab Jalalain.

Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam mi’raj ke langit ke tujuh dan berdialog dengan Allah serta diwajibkan untuk melakukan sholat 5 waktu (riwayat Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), "Kenapa kamu tidak mempercayaiku? Padahal aku ini dipercaya oleh Allah yang berada di atas langit" (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), "Sayangilah orang-orang yang ada di bumi maka yang di langit(Allah) akan menyayangimu" (Riwayat Tirmidzi).

Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menanyai seorang budak wanita, "dimanakah Allah?".Jawabnya,"Di langit !". Rasulullah bertanya," Siapa saya?". Dijawab lagi, "Kamu Rasulullah". Lalu Rasulullah bersabda, "merdekakanlah ia, karena dia seorang mukminah".

Sabda Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam (yang artinya), "Arsy berada di atas, dan Allah berada di atas arsy. Allah mengetahui keadaan kamu."

Abu Bakar As Shidiq Radhiyallahu ‘Anhu berkata (yang artinya), "Barang siapa menyembah Allah maka Allah berada di langit,ia hidup dan tidak mati" (riwayat Imam Ad Darimy dalam Al Radd Alal Jahmiyah).

Abdullah bin Mubarak pernah ditanya (yang artinya), "Bagaimanakah kita mengetahui Tuhan kita?". Maka Beliau Menjawab,"Tuhan kita di atas langit, di atas Arsy, berbeda dengan makhluk-Nya". Maksudnya Dzat Allah berada di atas arsy, berbeda dan berpisah dengan makhluk-Nya, dan keadaannya di atas arsy tersebut tidak sama dengan makhluk.

Iman Abu Hanifah menulis kitab kecil berjudul "Sesungguhnya Allah itu di atas Arsy". Beliau Rahimahullah menerangkan hal itu dalam kitabnya Al Ilm wal Muta’allim.

Orang yang sedang sholat selalu mengucapkan, "subhana Robbiyal ‘Ala…". (maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi). Ketika berdoa ia juga mengangkat tagannya dan menengadahkan ke langit.

Anak kecil ketika ditanya dimana Allah, mereka akan segera menjawab berdasarkan naluri mereka bahwa Allah berada di langit.

Otak yang sehat juga mendukung kenyataan bahwa Allah berada di langit. Seandainya Allah berada di semua tempat (dimana-mana), niscaya Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menerangkan dan mengajarkan kepada para sahabatnya. Kalau Allah berada di SEGALA TEMPAT, berarti Allah juga berada di tempat-tampat yang najis dan kotor. Maha suci Allah dari semua anggapan itu.

dinukil dari buku "Rasailut Taujihat Al Islamiyah"
Edisi Indonesia "Bimbingan Islam Untuk Pribadi dan Masyarakat"
Penerbit Darul Khair, Jeddah


sumber: http://ghuroba.blogsome.com/2006/04/14/5/

eternal sunshine of the spotless mind

Hari ini saya nonton film yang dikasih sama adek tingkat saya, judulnya eternal sunshine of the spotless mind. Film ini bercerita tentang sepasang kekasih yang ingin saling melupakan. Sudut pandang dalam film ini adalah dari sisi sang lelaki, bernama Joel. Joel pergi ke suatu klinik yang dapat membuat dia menghapus memori nya tentang sang kekasih, yang bernama Clem. Kata menghapus disini bukan kata konotasi lho, tapi menghapus dalam kata real, bahwa memori itu memang hilang dan tidak akan kembali lagi padanya. Prosedur penghapusan memori tersebut berjalan di alam bawah sadar (baca: mimpi). Sewaktu ia menjalani prosedur tersebut, ia seakan melihat kilasan-kilasan memori bersama kekasihnya itu, memang ada beberapa memori buruk yang ia ingin lupakan, tapi ternyata memori yang indah lebih banyak dan sayang untuk dihapuskan dari ingatannya. Disitulah ia menyadari bahwa ia tidak perlu melakukan semua ini. Ia ingin tetap menjaga ingatannya, tapi hal itu sudah terlambat. Prosedur sedang berlangsung dan ia, karena berada di alam bawah sadar, tidak bisa membatalkan prosedur tersebut. Berbagai cara ia lakukan di alam bawah sadarnya itu untuk tetap menyimpan memori-memori tersebut, tapi hasilnya sia-sial. So, alhasil dia lupa deh dengan segala memorinya.

Saya merenung sejenak dan mengambil pesan tersirat yang disampaikan oleh film tersebut. Pesannya sangat mendalam. Mungkin, kita pernah merasa bahwa kita sangat  ingin menghapus memori kita tentang beberapa orang yang pernah hadir dalam hidup kita. Beberapa orang yang pernah menjalani masa-masa indah bersama kita, tapi pahit pada akhirnya. Terkadang, kita benar-benar ingin melupakan mereka, berpura-pura tidak tahu bahwa merteka pernah hadir dalam hidup kita, dan tidak ingin merasakan pahitnya sekarang kita tanpa mereka. Mungkin, mereka pernah berbuat salah, kita juga pernah. Itu wajar, kita manusia. ada beberapa kesalahan yang benar-benar menjengkelkan hati kita sehingga menutup mata batin kita untuk melihat mereka dengan lebih jernih, dengan lebih tulus. Terkadang, kita sangat egois dengan diri kita sendiri. Kita tidak ingin hidup dalam kenangan indah yang menyakitkan. Ya, menyakitkan karena itu hanya kenangan dan tidak dapat terulang lagi, apalagi mengingat kondisi antara kita dan orang-orang tersebut yang memang sudah berjauhan dan tidak memungkinkan untuk kembali bersama. Keadaan tersebut membuat kita ingin membuang mereka dari ingatan kita. Berbagai cara dilakukan, mulai dari membuang barang-barang yang berkaitan dengan mereka, menghapus foto-foto kita bersama mereka,  tidak ingin berbicara atau melihat mereka lagi, dan banyak macamnya.

Saya pernah merasakan hal tersebut. eits, tapi kisah saya ini bukan tentang pencintaan lho... :)
Saya pernah dekat dengan beberapa orang. Bisa saya bilang, hidup saya ini terasa kosong sebelum mengenal mereka. Tetapi, ketika bersama mereka, saya merasa terisi. Saya merasa bahagia. Entah somehow, kami dihadapkan pada keadaan dimana kami harus berpisah, bukan berpisah jarak, tapi berpisah hati. Memang benar kata orang bahwa semakin kau mengenal dan dekat dengan seseorang, semakin kau mengetahui sifat buruknya, dan semakin besar pula peluang kau untuk membencinya. Seperti dalam film yang saya sebutkan di atas, sepasang kekasih tersebut berpisah karena mereka sudah merasa tidak tahan dengan sifat pasangan masing-masing. Sang laki-laki merasa bahwa sang wanita terlalu spontan, berbicara sesuka hatinya, aneh, gila, dan tidak terdidik. Sementara sang wanita merasa bahwa sang laki-laki sangat membosankan, tertutup, pendiam, dan melelahkan saat bersama dengannya. Ya, mungkin kau merasakan hal yang sama terhadap orang-orang terdekatmu, merasakan bahwa kau sudah tidak tahan lagi dengan mereka dan ingin pergi dari mereka. Kau boleh pergi, kamu boleh menghilang, tapi jangan pernah hapus kenangan indahmu bersama mereka karena terkadang kau bisa merasa bahagia hanya dengan mengingat kenangan-kenangan indahmu bersama mereka, mengingat bahwa kau pernah merasakan hal yang sangat menakjubkan dan menentramkan, yang disebut kebahagiaan.

Keep your innocent heart!

banyak orang berpikir bahwa lugu itu adalah bahasa halus dari kata "bodoh". tapi tidak halnya dengan saya. lugu itu sangat jauh berbeda artinya dengan bodoh. bodoh adalah ketika kau tidak tau atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya kau lakukan atau tidak mau belajar mengenai sesuatu yang baik. tapi lugu adalah ketika kau tau sesuatu itu baik, maka kau lakukan, dan jika menurutmu itu tidak baik atau tidak penting untuk diketahui/dilakukan, maka kau abaikan itu. saya lebih senang memadankan kata "lugu" dengan kata "apa adanya". kau tak perlu berpura-pura sok tahu bila kau memang tidak mengetahui tentang sesuatu. toh kau masih bisa belajar, dan tidak ada yang salah selama kau masih bisa belajar. kau tak perlu mengada-ada tentang keadaan yang ada pada dirimu, tak perlu malu untuk mengungkapkan dirimu yang sesungguhnya, tak perlu banyak berpura-pura dan menjadi orang lain di depan khalayak ramai. 

lugu juga sering dikaitkan dengan "easy to forgive and forget". banyak orang menganggap bahwa bodoh jika kau masih mau memaafkan dan menerima orang lain yang sering melakukan kesalahan denganmu, bodoh jika kau masih baik, melupakan apa yang terjadi dengan dirimu, dan menganggap semuanya biasa saja. tapi kawan, tidakkah kau bercermin dengan pribadi Rasulullah SAW? banyak orang yang menjahati beliau. tetapi, tahukah kau siapa yang paling duluan berbuat baik kepada mereka (orang yang sering menjahati Rasulullah)? it's Rasulullah. lalu, apakah beliau bodoh? oh tentu tidak!, itu karena kebersihan dari hati beliau.

lalu, apakah lugu juga berarti bahwa kau tidak tau niat orang-orang yang sengaja memanfaatkanmu? terkadang kau mengetahui niat mereka, terkadang kau juga merasa seakan dirimu dimanfaatkan, tapi kau tetap melakukan hal itu, BUKAN karena kau tidak tau, tapi karena kau ingin berbuat baik dan menyenangkan hati mereka, meskipun terkadang mereka menganggapmu orang yang bodoh karena mau dimanfaatkan.

saya pernah mengobrol dengan salah satu teman saya yang sering dikatakan "lugu" oleh teman-teman yang lain. tolong dicatat bahwa kata lugu disini bermakna negatif. saya pernah bertanya kepada dia, "kok kamu lugu banget sih?", lalu dia menjawab, "desi, aku tau makna lugu bagi orang-orang itu lebih ke arah negatif, tapi terkadang, aku membuat diriku terlihat seperti untuk menyenangkan hati mereka, untuk membuat mereka tersenyum".

well, darisitu saya merenung dan dan mengambil kesimpulan bahwa lugu itu bukan berarti kau bodoh. mungkin, orang yang lugu itu lebih cerdas dari orang-orang disekitarnya. but, they keep their negative thinking deep inside their heart and burst million positive thinking inside their heart to go out around them!




summer snow

Sprinkles of dust glide upon sunbeams,
Little spiders adrift in the gentle breeze.
Blow flower pieces scatter in the sky,
Upwards swiftly on wings of a butterfly.

Cheeks rosy and warm, their eyes so bright,
Only the pure can see this sight.
To let your heart look through your eyes
A simple sunbeam becomes a surprise.

One may see the simplest light,
With love and serenity another delight.

Intertwined, meshing a beautiful flow
For all above becomes summer snow.
Never to melt, but whisper away
Returning upon tomorrow's sunray. 





-Mellisa L. Martin-

PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.





-Chairil Anwar-
Maret 1943

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi




-Chairil Anwar- 
Maret 1943

A Frozen Flower





Delicate flower, you have been growing alone for too long.
The soil round your feet was frozen by winter,
Your petals were brittle, their colour near gone.




dikutip dari: A Frozen Flower Thaws by Annie Brittle

Baiti jannati... :)

sore ini, hujan membasahi kota palembang, deras, tapi terasa menyejukkan. timbul rasa syukur karena saya masih bisa berteduh dari derasnya hujan yang mengguyur kota palembang di sore ini. 
kuliah sudah agak longgar sekarang. skripsi memang masih harus revisi, tapi revisinya tidak seberapa. masih tersisa satu bulan lebih sebelum kami memasuki masa koas di rumah sakit. beberapa teman kampus sudah ada yang liburan dan pulang ke kampung masing-masing. bila ditanya kemana saya akan menghabiskan liburan ini? sure my answer is HOME.

selama kurang lebih dua tahun bergelut dengan dunia aktivis, saya merasa sangat jarang menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. biasanya pulang kuliah sudah sore, lalu dilanjutkan dengan rapat kecil organisasi. pulang ke rumah sudah hampir maghrib, ngerjain tugas tutorial di kamar, atau belajar untuk ujian, terus tidur. hari sabtu dan minggu biasanya ada kegiatan organisasi dan pengajian, pulang ke rumah sore lagi. kalau lolos menjadi finalis lomba, saya harus berangkat ke luar kota selama beberapa hari. terkadang, saya juga menjadi delegasi dari organisasi untuk menghadiri kegiatan nasional di luar kota. belum lagi saya juga lulus seleksi young leaders for Indonesia yang mengharuskan saya untuk mengikuti forum rutin di Jakarta selama beberapa bulan. bisa saya bilang, frekuensi saya ke luar kota selama dua tahun belakangan ini cukup sering. terkadang cuma selang seminggu, saya harus keluar kota lagi. di tahun 2011 yang lalu, disaat libur kuliah, saya malah full menghabiskan waktu satu bulan lebih untuk kegiatan lomba, forum, dan organisasi di beberapa kota dan bahkan di negara lain, tanpa diselingi pulang ke rumah. koper bawaan saya pun ruaaarrr biasa beratnya. tentu hal ini menimbulkan protes dari keluarga saya, apalagi saya adalah seorang wanita.

beberapa keluarga yang ada di luar sana mungkin berpikiran sangat terbuka untuk menerima keadaan seorang "career woman" yang mengharuskan wanita tersebut menghabiskan sebagian waktunya di luar rumah. tapi tidak dengan keluarga saya, yang mungkin masih terbilang sebagai keluarga yang "konvensional". sebenarnya, saya ini belum seberapa bila dibandingkan teman-teman saya yang lain, seperti teman-teman di young leaders for Indonesia dan teman-teman finalis mawapres nasional. bisa saya bilang, waktu mereka sangat produktif, jam terbang mereka sangat banyak, dan pengalaman yang mereka dapat sangat luar biasa.

saya sempat sedih dengan respon keluarga saya yang seolah tidak mendukung apa yang saya kerjakan selama ini. saya kesal dengan kedua orang tua saya menghendaki seorang anak yang "biasa-biasa" saja, kuliah-pulang kuliah-pulang, sangat berbeda dengan perspektif dan mimpi saya. bila saya bisa mengerjakan suatu yang besar sekarang, mengapa tidak saya kerjakan? mengapa harus menunggu nanti setelah jadi dokter? hal ini saya rasakan terus menerus hingga akhirnya Tuhan memberi saya sebuah pencerahan melalui beberapa peristiwa yang saya alami.

memasuki tengah agak ke akhir tahun 2011 kemarin, saya tersadar bahwa sejatinya rasa yang kita cari dalam kehidupan ini adalah ketenangan, cinta, kasih sayang, rahmah, serta barokah dari Allah. dua tahun belakangan ini saya merasa bahwa hidup saya ini sangat "in rush and busy", tidak ada space untuk bernapas, seolah-olah saya hanya berkutat dengan dunia saya sendiri dan segala kesibukannya.

sedikit bercerita tentang pengalaman saya sewaktu ke negara lain. saat itu, saya mewakili FK Unsri untuk mengikuti lomba cepat tepat fisiologi di Kuala Lumpur. tiga orang teman saya sudah pergi duluan. saya pergi belakangan karena saya masih ada kegiatan di Makassar. karena saya perginya belakangan, maka saya harus mengambil resiko untuk pergi sendirian ke sana. waktu itu pesawat ke malaysia delay hingga larut malam sehingga saya sampai di kuala lumpur pun sudah sangat larut. di airport, suasana sudah mulai sepi, kecuali beberapa orang yang baru turun dari pesawat. saya sempat terpikir bahwa bus ke KL central sudah habis, saya tidak tahu  lagi harus bagaimana bila bus itu habis, saya tidak punya siapa-siapa di negara itu, benar-benar sebatang kara. tapi untungnya, masih ada bus yang menuju ke KL central, segera saya naiki bus itu. setelah sampai di KL central, saya masih harus berjuang untuk ke lokasi penginapan. orang-orang yang satu bus dengan saya pergi ke tempatnya masing-masing, beberapa mereka adalah rombongan, dan rata-rata melanjutkan dengan kereta. KL central sudah sangat sepi, sekali lagi, sangat sepi. hanya ada beberapa orang yang keliatannya seperti supir taksi, tapi saya tidak melihat taksi yang parkir di sana. saya sempat takut, keadaan sunyi mencekam, untungnya saya sempat browsing di internet sebelum saya ke sana bahwa ada coupon taxi di KL central, dan insyaAllah lebih terpercaya. nah, masalahnya sekarang, counter coupon taxi di KL central ini dimananya? saya sempat keliling-keliling bawa koper yang buesssar banget, tapi ga ketemu, mau nanya, tapi takut diapa-apain, maklum sudah tengah malam. akhirnya saya bertemu seorang penjaga KL central dan saya ditunjukkan tempat coupon taxi dan selamatlah saya sampai ke tujuan.

setelah saya pulang dari kuala lumpur, saya masih harus mengikuti forum di Jakarta. karena waktunya mepet, saya tidak sempat pulang ke rumah. saya sampai di bandara soetta sudah malam, untungnya masih ada damri yang menuju ke gambir. di gambir, saya lanjut naik taksi ke hotel four season, lokasi penginapan bagi para peserta forum. meskipun menginap di hotel bintang lima, entah mengapa, rasanya tidak senyaman di rumah, di kamar saya yang cuma berukuran 3x4 meter. meskipun hotelnya mewah, saya merasa sendiri, merasa ada yang kurang, saya rindu keluarga saya, saya rindu kehangatan di rumah saya, saya rindu kedua orang tua saya dan adik-adik saya yang ricuh dan suka ribut.

ketika saya berada dalam "kesendirian" tersebut, banyak hal yang saya renungkan. memang sih pergi kemana-mana itu mengasyikkan, dapat bertemu dengan banyak orang dan hal-hal baru yang belum pernah kita lihat. tapi rumah adalah satu-satunya tempat ternyaman yang Tuhan berikan bagi kita di dunia ini. rumah adalah surganya dunia. persepktif saya mengenai seorang "career woman" perlahan-lahan mulai berubah. entahlah, sekarang saya lebih nyaman dengan kondisi saya sebagai "wanita rumahan". tinggal di rumah, bantu ibu, main dengan adik-adik, ada teman ribut, santai, hmmm pokoknya menyenangkan dan menenangkan. seperti yang saya sebutkan di atas, sejatinya rasa yang kita cari di dunia ini adalah ketenangan, cinta, kasih sayang, rahmah, serta barokah dari Allah, atau dengan kata lain sakinah, mawaddah, warrohmah, dan barokah. insyaAllah hal itu dapat kita rasakan di rumah, rumah yang bagaikan surga di dunia, baiti jannati... :)

copas dari fb

♥ MENCINTAI ITU LEBIH MUDAH DARIPADA MEMINTA DIRI UNTUK DICINTAI ♥

Mencintai itu lebih mudah drpd meminta diri kita agar pantas dicintai.
Karena mencintai dan dicintai sejatinya ada pada tempat yg brbeda. ^_^

namun percayalah...
bahwasan ketulusan hati akan berbuah banyak kebaikan meski dari arah yg berbeda atau tidak terduga...
Subhanallah, yakini bahwa setiap usaha tidak akan ada yg akan sia-sia... krn apapun, siapapun dan apapun yang diusahakannya tiada yg luput dr perhatianNya.

Karena bentuk dari ketulusan cinta dan kasih sayang adalah tentang diri kita, tentang bagaimana kita, bukan tentang bagaimana dirinya . Namun kitalah yg harus selalu berusaha untuk menjadi lbih baik, agar kita bukan hanya mampu menjadi yang terindah dihati Orang-orang tercinta. Tapi dasar jiwa kita juga menyimpan harapan yang lebih mulia yaitu kita ingin menjadi berkah bagi mereka, sehingga hal itu akan mendorong kita untuk selalu melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang kita cintai dan kita sayangi… ^_^ ♥

Maka cobalah tebarkan ketulusan dan pancarkan keindahan nuranimu...Biarkan sifat penyayangmu tumbuh subur, berbunga dan menancapkan akar-akarnya yang kokoh menjalar disentero lembah hatimu , agar setiap dari kita bisa memetik dan menerima buah kebahagiaannya. Lantas jadikan kebahagiaan kita itu sebagai energy yang kian memancar menerangi hati orang lain karena cahaya cinta dan kasih sayang yang kita berikan kepada orang lain akan menjadi kekuatan yang menambah terangnya cahaya didalam hati kita sendiri. InsyaAllah…^_^

*Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda:
"Di sekeliling ‘Arsy, terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah cahaya pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahulah kami tentang mereka!” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah.” “Ya Allah, kurniakanlah kepada kami Cinta terhadap-Mu dan Cinta kepada mereka yang mencintai-Mu, dan apa saja yang mendekatkan kami kepada Cinta-Mu, dan jadikanlah Cinta-Mu itu lebih berharga bagi kami daripada air yang sejuk bagi orang yang dahaga.”

grupnya FKIA tentang PKM

baru-baru ini, pengumuman pendanaan PKM 5 bidang sudah keluar. seperti biasanya, kalo tuh pengumuman udah keluar, grup FKIA pasti bakal rame dan riweh dengan euforia kebahagiaan karena banyak PKM dari FK yang tembus pendanaan. saya hanya bisa tersenyum bangga dengan hasil yang didapatkan mahasiswa FK Unsri tahun ini. pencatatan sementara menyatakan bahwa ada 16 PKM yang tembus pendanaan dari FK Unsri. good job kawan! angka ini lebih tinggi dari tahun kemarin yang hanya 11 atau 13 PKM. pada PKM kali ini, saya sengaja tidak ikut berpartisipasi. banyak hal yang saya pikirkan, terutama tentang pencapaian resolusi saya di tahun 2012 ini (lihat posting sebelumnya, well sebenarnya saya sudah memikirkan resolusi tahun 2012 ini dari tahun 2011!). saya juga sadar bahwa kalo tembus pendanaan, saya sudah berada dalam kondisi koas, dan pasti bakal susah untuk ngurusin tetek bengek PKM. saya juga sudah tidak tertarik lagi mengikuti lomba-lomba yang lain. well, tapi saya harap, api semangat ilmiah tetap dapat terus berkobar di FK Unsri sehingga dapat mengantarkan FK Unsri ke puncak kejayaan. bravo FK Unsri, bravio FKIA! =D

an update of my life

welcome 2012!!!
alhamdulillahirobbil 'alamiin...
setelah sekian lama ga update tentang diri sendiri di blog, akhirnya sekarang dapet lagi moodnya buat update apa aja yang terjadi dalam hidup saya belakangan ini di blog tercinta ini... =D
bersyukur banget sama Allah coz masih di beri kesempatan hidup sampai sekarang, meskipun beberapa kerikil tajam sempat bikin saya jadi pengen kabur for a while dari kehidupan yang kejam ini.

well, ini beberapa update nya:
-alhamdulillah MKU udah berakhir. 
mengapa saya sangat lega ketika MKU sudah berakhir? begini ceritanya.
mungkin bagi beberapa teman yang belum tau, MKU itu adalah singkatan dari mata kuliah umum. biasanya, MKU itu diletakkan di semester awal kuliah. tapi, bagi anak kedokteran, MKU itu diletakkan di blok paling terakhir, yaitu blok 22. dari semester tiga sampai semester tujuh, anak FK kuliahnya di Palembang. tapi, terkhusus buat MKU, kami harus kuliah di luar kota, yaitu Indralaya, yang jarak tempuhnya sekitar 2 jam dari Palembang. blok 22 yang isinya MKU ini harus dijalani selama 3 minggu. 
pas minggu pertama, saya naik bus dari bukit. pas tahun pertama kuliah, saya biasa naik bus dari cinde, tapi berhubung saya hampir kecopetan pas pulang lewat jalur cinde, ditambah lagi cerita adek-adek tingkat saya yang dirampok pas lagi naik bus cinde sepulang dari Indralaya, saya jadi takut naik bus cinde. so, saya putuskan naik bus bukit saja. 

begini rutenya:
bus bukit itu sering habis kalo udah jam stengah 7 lewat. so, karena saya naik motor, saya harus pergi dari rumah maks jam 6 pagi (ga boleh lewat) coz jarak tempuh antara rumah saya dan bukit itu sekitar 30 menit.setelah nyampe di bukit dan parkir motor disana, saya masih harus rebutan bus sama sejibun mahasiswa yang ngantri bus bukit di halte bukit. kadang, saya harus jalan kaki ke terminal kalo waktu udah mepet dan busnya terancam habis. pernah suatu saat, saya perginya agak telat sehingga nyampe di halte jam 06.45 dan ternyata bus udah habis sedangkan kuliah mulai jam 8. ditengah kebimbangan saya, Allah ngasih saya pertolongan, so saya bisa ikutan bus anak teknik (tapi masih telat juga gara-gara bus nya muter-muter =_=). kuliah di Indralaya berakhir jam 4 sore. dan you know what? bus yang pulang ke arah bukit itu udah mulai habis kalo udah memasuki jam 4 sore, so saya harus lari-lari ke terminal dan rebutan bus (lagi) sama anak-anak lain.
hal ini saya alami selama seminggu sampai pada akhirnya salah satu teman saya, yang bernama shafira, menawarkan pertolongan. dia ngajakin saya pergi dan pulang bareng sama rombongannya yang bawa kendaraan. alhamdulillah beban pulang-pergi yang supeerrr sekali itu bisa dihilangkan. thanks banget shaf! =D
bukan hanya masalah pulang-pergi saja, di MKU ini kami juga disuguhi dengan banyaaak sekali tugas. rasanya capek banget pas abis pulang dari Indralaya masih harus ngerjain tugas yang bejibun. ditambah lagi UTS dan UAS. huff.
tapi alhamdulillah semua itu dapat dilalui dengan baik, makanya saya sangat amat lega dan bersyukur ketika MKU ini berakhir... ^^

-update yang kedua adalah saya sudah sidang skripsi, dan sekarang tinggal revisi, sebelum lembar pengesahannya di acc.
awalnya saya mah berencana buat sidang di minggu ketiga bulan januari saja. tapi, ternyata dosen pembimbing 1 saya meminta kami (geng penelitian polimorfisme) untuk selesai sidang pada minggu kedua bulan januari. so, saya kebut-kebutan deh nyelesain skripsi saya, bimbingan tiap hari, begadang sampe larut malam demi nyelesain skripsi. alhamdulillah hasilnya berbuah manis. saya bisa sidang pas hari Jum'at, 13 Januari 2012 jam 2 siang di FK Madang. sidangnya berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti. terima kasih banyak untuk dosen pembimbing 1, Dr.dr.Mgs.Irsan saleh, M.Biomed, dosen pembimbing 2, dr. Mutiara Budi Azhar, SU., MMedSc, dan dosen penguji saya, dr. Sarup Singh, SpB.KBD. terima kasih banyak atas tenaga, waktu, dan pikiran yang telah dicurahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, hhu~~~

-tinggal persiapan buat ujian remedial, yudisium, wisuda, jadi sarjana, daaaaan KOAAAAS alias Dokter Muda... :)
dengan berakhirnya blok 22 (MKU), maka berakhirlah pula kuliah teori kami yang telah dijalani selama kurang lebih 3,5 tahun. sidang skripsi pun sudah dilaksanakan. so, sekarang waktu sudah agak longgar, tinggal revisi, ujian remedial, dan persiapan yudisium serta wisuda. rasanya dag dig dug dueeerrr kalo ngebayangin bakal jadi dokter muda di rumah sakit. rasanya, ilmu ini masih sedikit sekali, otak ini masih kosong, dan pengalaman masih minim. tapi saya harus berusaha seoptimal mungkin demi mencapai cita-cita saya. disaat saya sedang down, saya selalu berusaha membayangkan senyum kedua orang tua saya, membayangkan betapa bahagianya mereka ketika saya menjadi dokter nanti. itulah doping bagi saya. =)

-ditengah-tengah berbagai kenikmatan yang saya rasakan, Allah juga memberi saya cobaan yang cukup berat. saya sih menyebutnya musibah. musibah ini datang begitu cepat, seperti badai yang langsung memporak-porandakan suatu negeri. musibah ini datang seketika setelah saya selesai sidang skripsi (disaat lagi bahagia-bahagianya). maaf, saya tidak bisa menceritakan musibah ini, tapi saya stress dan depresi berat gara-gara musibah ini. saya juga kesal, marah, dan benci yang teramat sangat dengan beberapa oknum tertentu. menurut saya, mereka tidak perlu begitu, terlalu emosional dan mementingkan diri sendiri, toh saya juga tidak menuntut begitu. selama masih ada jalan lain, saya lebih memilih jalan lain dibandingkan itu, saya juga sadar diri, so tidak perlu berkata dan bertindak seperti itu! sangat menyakitkan, tau! sesungguhnya, apa yang kau perbuat itulah yang membuat saya nangis, bener-bener lah! *huff, sabar-sabar, ngetik sampil neken tuts kuat-kuat*

meskipun mengganjal, saya coba cari kesibukan lain yang membuat saya lupa akan musibah itu, future disaster, yang ngebayanginnya aja buat saya sedih banget, sampai-sampai badan saya drop dan jatuh sakit, rasa sedihnya hampir sama ketika orang yang kita cintai meninggal, sedikit hiperbola, tapi itulah yang saya rasakan. ah, tapi jalani sajalah. seperti yang kakak tingkat saya bilang, hidup itu tidak seseram yang kita bayangkan. saya sadar bahwa untuk kedepannya, saya bakal jadi single fighter, tapi nikmati sajalah. mengutip sms kakak tingkat saya:
selamat menghadapi "outbond" kehidupan sebelum bener-bener terjun ke dunia nyata sebagai seorang dokter di zaman yang makin gila ini...

inilah sekelumit update-an saya yang dibuat dengan mood yang campur aduk, ada bahagianya, leganya, terharunya, sedihnya, marahnya, keselnya, gado-gado lah pokoknya... but, that's me!

Resolusi Tahun 2012

berbicara tentang resolusi tahun 2012, saya jadi teringat resolusi-resolusi yang pernah saya buat di tahun-tahun sebelumnya. jika di tahun 2010 dan 2011 resolusi saya lebih ke arah pencapaian prestasi akademik, ilmiah, dan organisasi, maka di tahun 2012 ini resolusi saya lebih ke arah pengembangan kehidupan spiritual, sosial, karakter, dan skill (baik itu sebagai mahasiswa kedokteran maupun sebagai seorang wanita).
mungkin timbul pertanyaan, mengapa saya tidak begitu concern lagi pada pencapaian "prestasi" di tahun 2012? jenuh? mmm, tidak juga. mungkin bahasa halusnya, saya sedang membutuhkan space untuk bernapas dan berkecimpung di bidang lain, bukan yang itu-itu saja. it seems that my life become more colorful if I experience many things in many fields... :)
lalu, apa saja yang sudah saya dapat di tahun-tahun sebelumnya? apakah resolusi saya tercapai dengan baik? jawabannya alhamdulillah iya, meskipun tidak semuanya demikian. saya jadi ingat beberapa carik kertas yang pernah saya buat 2 tahun lalu yang berisi target-target dalam hidup saya, awalnya hanya 100 target, tapi kini sudah berkembang menjadi lebih dari itu. alhamdulillah sebagian telah saya capai di tahun 2010 dan 2011. dan sisanya, saya yakin akan diberikan Allah pada waktu dan keadaan yang tepat dan indah, yang telah direncanakan oleh-Nya tentunya. :)

semoga resolusi saya di tahun 2012 ini dapat tercapai dengan baik dan lancar. lalu, apa saja resolusi itu? yaa itu dokumen pribadi saya dong, tapi garis besarnya telah saya sebutkan di atas... =D
selamat mengimprovisasi diri, teman-teman!